Lihat ke Halaman Asli

Siti Sri Susanti

Belum bekerja

Bangga dengan Budaya Lokal, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Berpartisipasi dalam Tradisi Nyadran di Dukuh Sobowangi

Diperbarui: 20 Juli 2024   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Posko 65 UIN Walisongo Berpartisipasi dalam Tradisi Nyadran di Dukuh Sobowangi Desa Plosowangi Kecamatan Tersono Kabupaten Batang/dokpri

Plosowangi, Batang - Dalam rangka memperingati tradisi Nyadran, mahasiswa KKN Posko 65 UIN Walisongo Semarang turut berpartisipasi dalam kegiatan Nyadran di Dukuh Sobowangi Desa Plosowangi, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum'at 12 Juli 2024 dan diikuti oleh seluruh mahasiswa KKN posko 65 dan 66, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta gabungan dari beberapa warga Dukuh Plosowangi, Sobowangi, Margosono, Wanar, Siwatu, Sidalang, dan Sibobor.

Nyadran merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Plosowangi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dan hasil panen yang melimpah. Tradisi ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan sambutan dari kepala desa Plosowangi dan bapak Fathurrohman selaku ketua pelaksana kegiatan. Acara di meriahkan dengan rawuhnya Bapak Sugeng Romadhon sebagai pembicara dan diakhiri dengan do'a bersama.

Mahasiswa KKN Posko 65 UIN Walisongo Semarang sangat antusias mengikuti tradisi Nyadran ini. Mereka terlibat langsung dalam pelaksanaan tradisi Nyadran, diantaranya membantu membagikan nasi kotak pada tamu yang menghadiri pengajian, dan mempersiapkan bancaan yang merupakan salah satu rangkaian tradisi Nyadran. Hal ini merupakan wujud komitmen mahasiswa KKN dalam melestarikan budaya lokal dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat desa.

Kepala Desa Plosowangi, Bapak Sutrisno Mugiyanto mengatakan bahwa beliau sangat mengapresiasi partisipasi mahasiswa KKN dalam tradisi Nyadran ini. "Kehadiran mahasiswa KKN membawa semangat baru dalam pelestarian budaya lokal. Mereka tidak hanya membantu dalam mempersiapkan acara, tetapi juga menunjukkan antusiasme dan rasa hormat terhadap tradisi Nyadran," ujarnya.

Koordinator Desa posko 65, Muhammad Rifqi Ilhami menyampaikan bahwa partisipasi mahasiswa dalam tradisi Nyadran bukan hanya sebagai pemenuh program kerja KKN, tetapi juga sebagai upaya untuk lebih mengenal dan merasakan langsung kearifan lokal yang ada di tengah masyarakat. "Kami sangat senang dan antusias dapat ikut serta dalam tradisi ini. Selain belajar tentang nilai-nilai budaya yang ada, kami juga berharap dapat berkontribusi dalam melestarikan tradisi yang sudah ada sejak lama di Desa Plosowangi ini" ujar Muhammad Rifqi Ilhami.

Dengan diadakannya tradisi Nyadran ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk melestarikan budaya lokal. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, seperti mahasiswa KKN, tradisi ini diharapkan dapat terus diwariskan kepada generasi penerus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline