Lihat ke Halaman Asli

Siti Sri Susanti

Belum bekerja

Malam Sepuluh Muharam, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Ikuti Tradisi Ziarah Masal di Tiga Tempat Makam Wali

Diperbarui: 20 Juli 2024   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 65 Bersama Anggota Ansor Desa Plosowangi Kecamatan Tersono Kabupaten Batang/dokpri

Batang, 15 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) posko 65 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang turut berpartisipasi dalam tradisi ziarah masal di tiga tempat yang diadakan untuk memperingati malam sepuluh Muharram. Malam 10 Muharram jatuh pada tanggal 15 Juli 2024 di mulai sekitar pukul 19.40 WIB. 

Kegiatan ini berlangsung di tiga makam Waliyullah yang tersebar di wilayah sekitar Desa Plosowangi dan Sidalang, diantaranya yaitu makam Simbah Wali Sunan Kadjoran 2 yang terletak di desa Sidalang Dukuh Bonjor 2, makam Simbah Wali Aking yang terletak di Dukuh Siwatu Desa Sidalang, serta makam Simbah Wali Sobo Mangunsari dan Simbah Wali Agung Mangunsari yang terletak di Dukuh Sobowangi Desa Plosowangi.

Malam sepuluh Muharram, yang dikenal sebagai malam yang sakral dalam tradisi Jawa, selalu dirayakan dengan berbagai kegiatan spiritual, salah satunya adalah ziarah kubur di makam Waliyullah. Ziarah ini bertujuan untuk mendoakan arwah Waliyullah dan para leluhur serta mengambil hikmah dari sejarah dan nilai-nilai yang telah diwariskan.

Para mahasiswa KKN bersama masyarakat setempat dan beberapa Desa di Kecamatan Tersono sejumlah 24 Dusun ikut serta dalam kegiatan ziarah masal. Kegiatan dimulai dengan shalat Tasbih secara berjamaah di masjid Dukuh Sobowangi. Kemudian dilanjutkan dengan ziarah di makam Waliyullah. Mereka berkeliling mengunjungi makam-makam yang dianggap memiliki nilai historis dan spiritual tinggi. Prosesi ini dipimpin oleh tokoh masyarakat dan diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta.

"Saya sangat terkesan dengan antusiasme masyarakat dalam melaksanakan ziarah kubur ini. Selain menjadi pengalaman spiritual, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat," ujar Siti Sri Susanti salah satu mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ziarah masal ini diisi dengan tausiyah singat tentang keutamaan malam sepuluh Muharram dan pentingnya menjaga tradisi serta menghormati jasa para leluhur. Serta diakhiri dengan doa dan makan bersama di Dukuh Wonosobo Desa Plosowangi. Selain itu, mahasiswa KKN juga diajak untuk lebih memahami dan menghargai kearifan lokal yang ada di tengah masyarakat.

Partisipasi mahasiswa KKN UIN Walisongo dalam ziarah masal ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya pengurus Ansor Desa Plosowangi. Diharapkan keikutsertaan mereka tidak hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga tradisi dan budaya bangsa.

"Saya sangat berterima kasih dengan mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang yang sudah membantu berjalannya acara pada malam hari ini. Saya harap partisipasi adik-adik KKN tidak hanya memberi pengalaman baru, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga tradisi dan budaya bangsa" ujar Bapak Subakir salah satu pengurus Ansor di Desa Plosowangi.

Dengan semangat kebersamaan, malam sepuluh Muharram tahun ini menjadi momen berharga bagi para mahasiswa KKN dan masyarakat setempat untuk saling belajar dan menguatkan tali silaturahmi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline