Pendidikan prasekolah merupakan proses perkembangan anak sejak lahir sampai usia 6 tahun. Pelatihan ini dilakukan untuk membantu anak berkembang secara mental dan fisik sehingga siap melanjutkan studi. Selain itu, pendidikan sejak usia dini dapat mendorong perkembangan emosional dan intelektual anak terhadap karakter individu.
Tujuan pendidikan karakter sejak dini adalah untuk membentuk budi pekerti yang baik pada anak agar ketika dewasa menjadi manusia yang baik, berakhlak mulia, dan dapat membawa manfaat bagi orang lain dan lingkungan.
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.
Metode pengembangan karakter Sebagaimana telah dijelaskan di atas, untuk membangun karakter seseorang memerlukan suatu metode yang dapat membangkitkan semangat pembentukan karakter, seperti:
a. Metode Operant, yaitu membuahkan hasil sosialisasi proses melalui pengobatan, Metode kognitif, yaitu hasil sosialisasi yang tercipta dari proses berpikir.
b. Metode observasi, yaitu hasil sosialisasi yang dihasilkan melalui pemodelan.
c. Metode pembelajaran, yaitu hasil sosialisasi yang dihasilkan melalui partisipasi terarah.
d. Metode sosial adat, termasuk penggunaan mekanisme tradisional, kelompok penekan, ritual, dan elemen sosial tradisional lainnya untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.
e. Konteks Pendidikan Karakter Dalam konteks Indonesia, pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia telah dikembangkan sejak berdirinya negara ini, dimana Presiden pertama Republik Indonesia khususnya adalah M.Ir. Ir.Soekarno mengemukakan gagasan pentingnya pembentukan jati diri bangsa.
Nilai-nilai karakter yang berlaku saat itu adalah mengedepankan kemandirian, kedaulatan, dan keyakinan pada kekuatan diri sendiri. Mengingat pembentukan karakter bersifat spiritual dan kontekstual, maka dapat berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan tujuannya, tergantung pada nilai dan standar yang berbeda.
Perubahan tersebut dapat terjadi karena faktor-faktor tertentu yang cenderung mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan yang tidak lebih baik tidak akan menciptakan karakter yang lebih baik.Dari situlah kita akan memikirkan apa jadinya jika lingkungan tidak baik. Hal ini tentu juga akan menimbulkan dampak negatif.
Kita sangat membutuhkan cara untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.
Pendidikan karakter bermanfaat bagi seseorang untuk memilah mana yang baik bagi dirinya dan mana yang tidak.
Adapun isi kegiatan dalam pendidikan prasekolah di Taman Kanak-kanak meliputi
pengembangan :
1. Moral Pancasila
2. Agama
3. Disiplin
4. Kemampuan berbahasa
5. Daya pikir
6. Daya cipta
7. Perasaan/emosi
8. Kemampuan bermasyarakat