Lihat ke Halaman Asli

Periodisasi Sastra Indonesia

Diperbarui: 3 Juni 2022   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Periodisasi sangat penting guna mengetahui perkembangan apa saja yang terjadi dari masa ke masa. Dengan adanya periodisasi atau pembabakan waktu, kita bisa membedakan kejadian-kejadian menurut para ahli dengan pendapatnya masing-masing. Seperti hal nya sastra, sastra memiliki periodisasinya sendiri. Dengan adanya periodisasi sastra, para ahli mengemukakan pendapatnya sesuai dengan apa yang telah diteliti. Tentunya, periodisasi dari masa ke masa memiliki kesamaan yang erat.

Periodisasi sastra dilakukan menurut sudut pandang masing-masing. Periodisasi tersebut bisa didasarkan atas beberapa hal, seperti berdasarkan kejadiannya, berdasarkan penerbitan, berdasarkan norma, dan berdasarkan situasi zaman.

Berbicara tentang periodisasi, Ajip Rosidi mengemukakan dalam bukunya "Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia" bahwa pembabakan digunakan istilah "periode" dan bukan "angkatan" karena "angkatan" dalam sastra Indonesia sekarang telah menimbulkan kekacauan. Pembedaan antara periode yang satu dengan yang lain berdasarkan adanya perbedaan norma-norma umum dalam sastra sebagai pengaruh situasi masing-masing zaman. Sedangkan perbedaan antara angkatan yang satu dengan yang lain sering ditekankan pada adanya perbedaan konsepsi masing-masing angkatan.

Menurut Ajip Rosidi, pembabakan waktu sejarah sastra Indonesia sebagai berikut:
1. Masa Kelahiran atau Masa Penjadian (kurang lebih 1900-1945) yang dapat dibagi lagi menjadi beberapa periode, yaitu:
a. Periode awal hingga 1933;
b. Periode 1933 - 1942;
c. Periode 1942 - 1945.

2. Masa Perkembangan (1945 hingga sekarang) yang lebih lanjut dapat pula dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut:
a. Periode 1945 - 1953;
b. Periode 1953 - 1961;
c. Periode 1961 - sampai sekarang.

Menurut HB Jassin, periodisasi sastra dibagi menjadi beberapa periode, yaitu:
1. Sastra Melayu Lama
2. Sastra Indonesia Modern, yaitu:
a. Angkatan 20
b. Angkatan 33 atau Pujangga Baru
c. Angakatan 45
d. Angkatan 65

Nugroho Notosusanto pun memberikan pendapat mengenai periodisasi sastra, yaitu:
1. Sastra Melayu Lama
2. Sastra Indonesia Modern
a. Masa Kabangkitan
* Masa Kebangkitan (1920---1945)
- Periode '20
- Periode '30
- Periode '42
b. Masa Perkembangan (1945 - sampai sekarang)
- Periode '45
- Periode '50

Berdasarkan periodisasi di atas, bahwasanya periodisasi sastra Indonesia berbeda-beda namun memiliki kesamaan di setiap periode yang ada. Dengan adanya periodisasi sastra memberikan kita pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa dalam periode yang disebutkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline