Tau nggak sih apa Neuroscience itu?
Neuroscience adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang sistem syaraf atau sistem neuron. Secara etimologis, neuroscience adalah ilmu saraf (Neural Science) yang mempelajari sistem saraf, khususnya dengan mempelajari neuron atau sel saraf dengan pendekatan multidisiplin. Sedangkan dari segi terminologi, ilmu saraf adalah cabang ilmu yang mengkhususkan diri pada kajian ilmiah tentang sistem saraf.
Neuroscience adalah bidang studi yang berhubungan dengan sistem saraf di otak manusia. Neuroscience juga mengkaji kesadaran dan kepekaan otak dalam hal biologi, persepsi, memori, dan hubungannya dengan pembelajaran.
Sistem saraf dan otak merupakan bagian integral dari proses belajar manusia. Ilmu saraf menemukan bahwa potensi penuh siswa terletak pada otak mereka. Anak yang baru lahir memiliki 100 hingga 200 miliar neuron (sel saraf) dan kecerdasannya tumbuh hingga 50% hingga anak berusia 6 bulan (Adi W. Gunawan, 2003).
Pada usia dua tahun, perkembangan otak anak mencapai 75%, dan pada usia 10 tahun, perkembangan intelektual anak mencapai 90%. Di atas usia sepuluh tahun, otak akan mulai berkembang dengan lambat untuk mencapai 100% perkembangan intelektual, jadi tunggulah sampai anak berusia 18 tahun.
Pentingnya belajar Neuroscience?
Mempelajari neurosains dalam pendidikan sangatlah bermanfaat dan juga membantu bagi perkembangan individu, keluarga dan masyarakat secara luas. Juga dapat memberikan manfaat dalam perkembangan suatu usaha, industri, perusahaan dan pemerintahan. Oleh karena itu, Neuroscience ini adalah salah satu ilmu yang memiliki banyaknya manfaat untuk semua lintas ilmu.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengajarkan ilmu ini kepada siswa. Manfaat neuroscience tentunya akan memungkinkan bagi yang mempelajarinya untuk mengambil keputusan dalam segala aspek kehidupannya dan menata kembali cara berpikirnya.