Lihat ke Halaman Asli

Siti Sanisah Rasyid

Penulis jalanan

Dendam Perempuan Lorong

Diperbarui: 1 Juni 2022   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ichaq Rasyid

Perempuan di sudut lorong itu
Menatap lalu lalang di senja berdebu
Merekam setiap jejak sebagai cetak biru
Mengingat setiap lontaran tatap di kalbu
Berharap sua temu di balik tembok tanpa kelambu

Perempuan di sudut lorong itu
Padanya tatap sinis sering kali tertuju
Ia serupa remah diantara sekian seteru
Tak ubahnya noktah bagi jiwa-jiwa pencemburu
Dilecut, didekap dan diikat buaian nafsu

Pada desah-desah nikmat tanpa dosa
Ia titipkan sekian lembar rasa
Pada rapuhnya ranting dan daun seroja
Ia titipkan seuntai bahagia
Kelak, akan diambil ketika musim bunga tiba

Ah, yaahhh ....
Pada busuknya mulut bergincu gairah
Ia juga titipkan perasaannya yang merah
Pun juga pada sampiran serban membelit kopiah
Ia titipkan senyum pahit merekah merah

Mereka membenci sepantas membenci
Mencaci sebatas mencaci, alpa pada keakuan diri
Rapuh  kendalikan hawa terjerat birahi
Perempuan di sudut lorong itu tertawa pada sunyi
"Akan tetap kuhadirkan senyum indah berduri."

Taman Puri, 010622
Ilalang Merindu Langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline