Setiap Manusia mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan selama siklus kehidupannya. Mereka akan mengalami proses perkembangan, begitupun dengan peserta didik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Perkembangan adalah perihal berkembang, artinya yaitu Mekar, terbuka, atau membentang: menjadi besar, luas, dan banyak, serta bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Sementara itu, Peserta didik dalam undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses belajar yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, Perkembangan Peserta Didik adalah suatu proses perubahan dan pertumbuhan yang dialami oleh peserta didik melalui interaksi dengan lingkungan dan melalui proses pembelajaran.
Dalam perkembangan peserta didik, Para pendidik memerlukan sebuah strategi untuk menentukan pembelajaran apa yang cocok dan tepat yang dapat digunakan agar mempermudah dalam membantu proses perkembangan peserta didik, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan Teori perkembangan peserta didik. Ada banyak teori perkembangan peserta didik yang dapat dijadikan dasar materi perkembangan peserta didik. Salah satu teori nya adalah teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget. Menurut teori ini, ada empat tahap perkembangan kognitif yang dilewati oleh tiap peserta didik diantaranya yaitu tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, tahap konkret operasional, dan tahap formal operasional. Dalam pendekatan ini, pendidik harus memahami tahap perkembangan kognitif peserta didik dan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Misalnya, pada tahap sensorimotor, peserta didik belajar melalui interaksi sensorik dan motorik dengan lingkungan sekitar. ditahap ini pendidik perlu menyediakan bahan-bahan dan aktivitas yang merangsang indera dan gerakan tiap-tiap peserta didik. Sedangkan menurut teori Vygotsky, perkembangan peserta didik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga oleh interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Vygotsky memiliki pengaruh besar dalam pendidikan, ia menekankan pentingnya zona pembangunan proksimal, yaitu kesenjangan antara kemampuan aktual peserta didik dan kemampuan yang dapat mereka capai dengan bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya. Dalam teori ini, pendidik harus berperan dalam memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat sesuai dengan zona pembangunan proksimal peserta didik.
Selain dua teori di atas, masih banyak teori-teori perkembangan peserta didik yang lain misalnya, teori perkembangan moral oleh Lawrence Kohlberg, teori perkembangan emosional oleh Erik Erikson, dan teori perkembangan fisik oleh Arnold Gesell.
Dalam dunia pendidikan, perkembangan peserta didik merupakan hal yang harus diperhatikan secara menyeluruh oleb tiap pendidik. Seorang pendidik memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan dan mendukung tiap perkembangan peserta didik dalam berbagai aspek, baik akademik, sosial, emosional, maupun keterampilan lainnya. Dengan memberikan perhatian yang tepat, maka peserta didik akan tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan memiliki keterampilan sosial yang baik.