Lihat ke Halaman Asli

Guru yang Tak Beretika

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru adalah salah satu unur penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang guru tidak punya sikap professional maka murid yang didik sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Guru juga agen pembelajaran yang harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional.

Kompetensi pedagogoik ini menyangkut kemampuan guru untuk memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki murid dengan berbagai cara. Caranya bisa dengan memahami murid dengan perkembangan kognitifnya, dari segi pembelajarannya serta evaluasi.

Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harusdimiliki seorang guru yang profesional untuk mencerminkan kepribadian yang baik, arif, dewasa juga bijaksana, dan mempunyai akhlak yang mulia agar menjadi suri tauladan bagi murid.

Kompetensi sosial dimana guru harus mampu berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga pendidik, orang tua wali juga masyarakat sekitar.

Kompetensi profesional salah satu unsur yang harus dimiliki oleh seorang guru, dimana guru harus mampu berprilaku baik dan menguasai materi secara luas dan mendalam.

Berdasarkan pengamatan, banyak guru yang tak mencakaup ke empat kompetensi diatas jangankan empat bahkan tiga pun belum tentu ada. Ada salah seorang guru yang mengajar disalah satu lembaga swasta, beliau mampu berkata yang tak pantas diucapakan oleh seorang guru kepada murid, seperti beliau dalam keadaan emosi beliau berkata dengan nada lantang “mending daria lamun pinter”(bahasa sunda). Ini adalah contoh dari segi ucapan, karena seorang guru bukan hanya mengajar didalam kelas, tapi mampu menjadi contoh bagi peserta didik ketika diluar kelas. Baik dalam ucapan juga prilaku.

Berpakaian seorang guru dijaman sekarang tak penah menunjukan bahwa beliau adalah seorang pendidik, karena dijiwanya tak ada rasa tanggung jawab. Jangan hanya disiplin dan baik ketika berada dilingkungan pendidikan (sekolah), karena siswa banyak meniru hal apapun dari seorang pendidik ketika berada diluar sekolah (lingkungan).

Karena ketika guru berkata A, maka mruridpun akan berkata seperti itu. Jangan salahkan murid ketika banyak murid yang tak tau letak etika itu dimana, karena gurunya yang tak punya etika.

Bukankah itu salah satu contoh bahwa beliau seorang pendidik yang tak mampu memberikan apa yang seharusnya beliau contohkan dengan baik. Seorang pendidik (guru) adalah cerminan peserta didik/siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline