Pengaruh Cara Belajar Aktif (CBSA) terhadap Siswa

Cara belajar aktif siswa (CBSA) merupakan suatu upaya dalam pembaruan pendidikan dan pembelajaran, juga suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar.

Dalam cara belajar aktif siswa (CBSA), kegiatan belajar diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, misalnya : mendengarkan, berdiskusi, menulis laporan, memecahkan masalah, memberikan gagasan, penyusunan rencana dan masih banyak juga yang lainnya.

Sejak dimunculkannya pendekatan cara belajar aktif siswa dalam lingkungan pendidikan di tanah air, konsep CBSA telah mengalami perkembangan yang cukup jauh. Pendekatan CSBA dinilai sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara matra kognitif, afektif dan psikomoterik ( A Yasin, 1984, h. 24).

Pengaruh dari cara belajar aktif siswa (CBSA) disini banyak sekali, dengan fakta yang ada siswa mampu berbicara ketika diskusi berlangsung, tidak hanya mematung mendengarkan apa yang disampaikan penyaji, tapi siswa mampu berargumen dan menyangkal ketika penyaji ada sedikit kesalahan. Karena ada keberanian dalam diri siswa memberikan pendapat tanpa secara ekslusif diminta, mengemukakan usul dan saran dalam cara atau tujuan belajar diskusidengan baik, dan bersdia mencari bahan dan sumbernya.

Keterlibatan mental siswa ditunujukan ketika di dalam kegiatan-kegiatan belajar berlangsung dengan peningkatan diri kepada tugas kegiatan, serta komitmennya untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kualitas interaksi antar siswa, baik inteletual, emosional, maupun sosial dapat meningkatkan peluang yang baik. Pembentukan pribadi yang seutuhnya, sehingga mampu bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah.

Tapi, tidak menutup kemungkinan cara belajar siswa aktif juga banyak pengaruh ke hal yang tidak diharapkan. Siswa yang pandai akan menjadi lebih pandai, dan siswa yang bodoh akan semakin tertinggal. Karena ketika pembelajaran berlangsung atau diskusi, siswa yang aktif akan selalau berargumen, memberikan usul dan saran, sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa yang lain.