Lihat ke Halaman Asli

Siti Rahmawati

Mahasiswa PBSI UIN Jakarta

Digitalisasi dan Pengusahaan Bahasa Anak

Diperbarui: 9 Januari 2024   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar anak menggunakan teknologi digital. Sumber foto: Dokumen pribadi

Perkembangan teknologi pada saat ini semakin pesat, dan terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Tentu itu akan sangat memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, melainkan juga dampak negatif. Contohnya saja untuk dampak negatif, manusia akan semakin malas untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, karena pengaruh dari media sosial, yang mana mereka lebih memilih bermain tiktok, instagram, whatsapp, dibandingkan bersosialisasi dengan masyarakat di luar.

Saat ini kita tengah mengalami masa perubahan teknologi itu, yang secara tidak sadar mengubah pola kehidupan manusia. Perubahan ini dikenal dengan sebutan Era Digitalisasi. Don Tapscott dan Anthony D. Williams menggambarkan dalam bukunya yang berjudul "Wikinomics: How Mass Collaboration Changes Everything." Digitalisasi sebagai "proses mengubah dari media cetak ke digital." Pendapat lain David, P. A.(2000) mengatakan dalam bukunya yang berjudul "The Digital Phoenix: How Computers are Changing Philosophy, Mankind, and Industri." Digitalisasi adalah "proses transformasi dari suatu sistem produksi atau kegiatan ekonomi secara keseluruhan dari bentuk analog menjadi bentuk digital."

Dari kedua pendapat tadi dapat disimpulkan bahwa era digitalisasi yaitu masa dimana sebagian besar masyarakat menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-harinya, teknologi digital juga mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan ini mencakup cara kita berkomunikasi, belajar, bekerja, atapun berbagai kegiatan yang sering kita lakukan sehari-hari.

Dalam buku Agus Tricahyo yang berjudul "psikolinguistik kajian teori dan aplikas.i" Abd al-majid mengatakan "Bahasa adalah kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan." Bahasa juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan sekelompok masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan bersosialisasi. Bahasa mencakup berbagai saran dalam berkomunikasi dengan menggambarkan pikiran dan perasaan untuk disampaikan kepada orang lain.

Ilustrasi gambar anak aktif berkomunikasi. Sumber foto: Dokumen pribadi

Bicara merupakan bentuk bahasa yang menggunakan pengucapan, karenanya bicara masuk ke dalam bentuk komunikasi yang paling efektif, penggunaannya yang paling penting dan paling luas. Berbicara merupakan alat komunikasi yang paling utama dalam berinteraksi, seorang anak akan belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan sopan kepada teman sebayanya ataupun kepada orang yang lebih tua. 

Semakin banyak kosakata yang dimiliki akan semakin banyak juga pembendaharaan katanya. Seorang anak akan mulai menyadari bahwa dalam berkomunikasi tentu harus memahami dari apa yang disampaikan, hal ini akan mendorong anak untuk meningkatkan pengertiannya dalam berbahasa dan berkomunikasi.

Kemampuan berbahasa tentu sangat penting bagi anak-anak, karena anak-anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya melalui kemampuan berbahasa yang dimiliki. Keterampilan bergaul dengan teman dilingkungan sosialnya di mulai dengan kemampuan berbahasa. Melalui bahasa, seorang anak dapat mengekspresikan pikiran, pendapat, ataupun perasaannya, sehingga orang lain dapat memahami, dengan begitu akan terciptalah hubungan antar sosial.

Ada beberapa penyebab yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Pertama lingkungan, lingkungan menjadi penyebab utama dalam perkembangan bahasa anak, baik dilingkungan tempat anak bermain ataupun dilingkungan belajar seperti sekolah. Karena, dilingkungan tersebutlah anak akan cenderung lebih sering menyerap bahasa-bahasa dari apa yang telah di dengar. 

Kedua pola berkomunikasi dalam keluarga, dalam satu keluarga yang memiliki pola berkomunikasi yang terarah dan luas tentu akan membantu perkembangan berbahasa pada anak. Karena, komunikasi yang terjalin tidak terbatas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline