Lihat ke Halaman Asli

Siti Qoniah01

Mahasiswa

Fundamentalisme Agama Memahami Gerakan yang Kompleks

Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gerakan fundamentalisme Agama itu sendiri apa sih? Nah! sebelum masuk ke materi mari kita memahami gerakan fundamentalisme terlebih dahulu. Gerakan sendiri itu memiliki makna usaha atau upaya baik individu ataupun sebuah kelompok, sedangkan fundamentalisme itu adalah sebuah pemahaman yang bertujuan untuk menegakkan norma-norma dan keyakinan terhadap agama untuk menghadapi globalisasi. Jadi gerakan fundamentalisme agama itu dapat diartikan sebagai sebuah gerakan yang berusaha untuk kembali kepada dasar-dasar agama yang telah diyakini.

Istilah fundamentalisme itu sendiri berasal dari kalangan Kristen yang ada di Amerika Serikat. Sedangkan di dalam kamus besar Indonesia fundamentalisme memiliki pengertian "bersifat dasar (pokok) mendasar" yang diambil dari kata " fundalisme" yang berarti dasar, asas, alas, dan fondasi.

Gerakan fundamentalisme agama juga muncul sebagai respons terhadap berbagai faktor kompleks yang saling berkaitan, baik itu dari dalam maupun luar agama. Berikut beberapa faktor yang melatar belakangi lahirnya gerakan fundamentalisme agama:

1.Perasaan yang Terancam dan Kehilangan Identitas

Fundamentalisme agama juga sering muncul sebagai reaksi terhadap berbagai perubahan sosial, politik, atau budaya yang dianggap akan mengancam keyakinan agama tradisional. Perubahan ini bisa terjadi karena globalisasi, atau pengaruh budaya asing yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Dalam situasi seperti ini, kelompok fundamentalisme bisa berusaha untuk mempertahankan identitas agama mereka dengan kembali ke sumber-sumber asli agama dan menolak perubahan yang dianggap merusak.

 2.Politik dan Kekuasaan

Fundamentalisme agama sering juga digunakan untuk meraih kekuasaan politik. Kelompok fundamentalisme bisa memanfaatkan sentimen keagamaan untuk meraih dukungan politik, baik untuk memerintah pemerintahan maupun untuk melawan kebijakan di dalam pemerintahan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama. Dengan ini fundamentalisme agama bisa menjadi ideologi bagi gerakan separatis atau teroris yang berkeinginan untuk mendirikan sebuah negara yang berdasarkan hukum agama.

 3.Ekonomi dan Sosial

Faktor ekonomi dan sosial juga berperan dalam memicu akan munculnya fundamentalisme agama. Kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan sosial dapat mendorong seseorang untuk mencari solusi. Maka Kelompok fundamentalisme sering kali menawarkan janji keselamatan, keadilan, dan persatuan di dunia akhirat, bagi mereka yang merasa teraniaya di dunia ini.

4.Ketidakpuasan terhadap Modernisasi

Fundamentalisme agama juga sering kali muncul terhadap modernisasi yang dianggap merusak moral agama dan nilai-nilai tradisional. Kelompok fundamentalisme ini beranggapan bahwa modernisasi telah menyebabkan turunnya moral, dan menghilangnya nilai-nilai spiritual. Maka mereka berusaha untuk mengembalikan masyarakat ke masa lalu supaya lebih suci dan murni, dengan menerapkan hukum agama secara ketat dan menolak pengaruh budaya asing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline