Lihat ke Halaman Asli

SITI NURSIAH JAMIL gacha

Usaha tidak akan menghinati hasil

Karakter Anak Dibentuk dalam Keluarga dan Sekolah yang Tepat

Diperbarui: 27 April 2020   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi- pagi datanglah seorang anak menemui ibunya. Anak yang  masih ingusan dan duduk d bangku SD yg kadang kita tidak  pernah tau pikiran anak sekecil itu ia bertanya pada ibunya. Ibu puasa sunnah bsok ? pertanyaan d luar dugaan.

Ibunya sontak kaget dg pertanyaan itu dan ibunya menjawab dg nada heran  
insya Allah nak

Kenapa nak bertanya begitu ! dengan nada polos nanda berargumen dengan apa yang ia ketahui. Bunda sudah minta izin sama bapak sang ibu kaget nanda tau dari mana. Ibu lupa iy kan adik ada pelajaran PABP kalau mau puasa sunah harus izin sama bapak. Ibunya merasa bersalah anaknya tau bukan dari dia melainkan dari gurunya,

namun rasa itu terobati dengan menyekolahkan anak harus tepat dan tidak salah pilih. Dunia yang di kejar jika kita tidak dapatkan kita akan menyesal dan celaka. Namun kalau akherat yang d kejar duniapun mengikutinya. Semga para ibu dan bapak bisa menyekolahkan anaknya d sekalah yang tepat yang mampu mengembangkan karakter anak. Salah didik dan pendidikan penyesalan sslu datang d kemudian hari.

pendidikan yang utama adalah keluarga. Kedua orang tua harus kompak dalam mendidik putra putrinya.  Manusia hanya bisa berencana dan berusaha tapi Allah yang menentukan. Semoga anak-anak d seluruh Indonesia bisa jadi panutan dan teladan hingga mampu menjadi penerus bangsa membangun negara ini dg akhlakul karimah sehingga  aman, damai dan sentosa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline