Lihat ke Halaman Asli

Siti Nurjanah

Mahasiswa

Keluarga Harmonis: Kunci Perkembangan Emosional Anak yang Sehat

Diperbarui: 27 September 2024   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Apa yang akan kalian lakukan jika anak atau adik kalian dalam keadaan menangis dan berteriak-teriak? Keadaan tersebut pastinya sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Melihat anak yang menangis, berteriak, dan emosi yang penyebabnya pun kadang hanyalah hal-hal yang kecil, seperti meminta sesuatu tetapi mereka tidak mendapatkannya. Memang hal yang wajar jika anak kecil itu menangis dan berteriak,  tetapi jika hal tersebut terjadi secara terus menerus maka akan menjadi permasalahan untuk kedepannya.

 Lingkungan keluarga merupakan tempat terdekat bagi anak dalam tumbuh dan beradaptasi dengan hal - hal baru, selain itu  lingkungan keluarga juga menjadi contoh ataupun memberikan pengaruh terhadap setiap tingkah laku dan tindakan yang dilakukan oleh anak. Maka dari itu peranan lingkungan keluarga sangat penting terhadap tumbuh kembang anak, yang mana salah satunya berdampak terhadap perkembangan emosional dalam diri anak.

Perkembangan emosional seorang anak sangat penting untuk pembentukan karakter dan kemampuan sosialnya. Sejak usia dini, anak-anak mulai belajar mengenali dan menunjukkan berbagai emosi, termasuk kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, dan ketakutan. Tahap ini membantu mereka memahami diri mereka sendiri dan orang lain. Ketika anak-anak dapat mengelola emosi mereka dengan baik, mereka cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Mereka menemukan cara untuk berbagi, bekerja sama, dan membangun ikatan yang sehat dengan teman sebaya dan orang dewasa. Kemampuan ini memberikan dampak yang besar dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.

Melalui pola asuh yang penuh kasih sayang, komunikasi yang baik, dan dukungan emosional yang berkelanjutan, anak-anak dapat menjadi lebih percaya diri, lebih mampu mengatasi emosinya, dan mampu mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik. Di sisi lain jika seorang anak mendapatkan pola asuh yang kurang tepat seperti lingkungan keluarga yang tidak stabil, sering terjadi percekcokan di dalam keluarga, kurangnya perhatian dan dukungan dari orang tua, nyatanya dapat mempengaruhi perkembangan mental dan emosional dalam diri seorang anak. 

Jika anak - anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang seperti itu maka akan cenderung membentuk kepribadian anak yang tidak memiliki rasa percaya diri, tidak mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik, serta berdampak buruk pada perkembangan emosionalnya, yang dapat mengakibatkan anak mudah emosi, mudah tersinggung, dan berbahayanya lagi anak melakukan tindakan kekerasan.


Dalam hal ini peran orang tua dan lingkungan keluarga sangat krusial dalam mendukung perkembangan emosional anak. Melalui interaksi sehari-hari seperti bercerita dan bermain bersama, anak-anak belajar tentang dunia emosi dan bagaimana mengelolanya dengan baik. Dengan demikian pemberian dukungan, perhatian, dan teladan yang baik dari orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan sosial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline