Lihat ke Halaman Asli

Siti Nur Intan Farlina

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Pengaruh Dzikir dan Doa Terhadap Keadaan Psikis Manusia

Diperbarui: 28 Mei 2024   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dzikir menurut etimologi berasal dari kata _dzakara yang berarti mengingat, menyebut, dan mensucikan. Sedangkan menurut terminologi, dzikir yaitu sebuah usaha yang dilakukan manusia dalam rangka untuk mendekatkan kepada allah swt. melalui mengingat-ngingat keagungannya. Sebuah amalan dzikir yang dilakukan oleh umat islam merupakan suatu amalan yang sangat dianjurkan. karena dengan adanya melaksanakan dzikir, hati dan pikiran akan menjadi tenang sehingga dapat berdampak dari segi spiritual maupun dari segi psikologisnya. Sedangkan doa menurut etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu da`aa-ya` u-da` watun yang artinya meminta, memohon, dan memanggil. Sedangkan menurut terminologi yaitu suatu bentuk permohonan dari seorang hamba kepada Allah swt. melalui lisan, dan juga menghadirkan hati dengan menggunakan kalimat-kalimat khusus seperti yang tertulis dalam al quran maupun dalam hadits atau keteladanan para sahabat nabi dan orang-orang yang sholeh.  Hubungan antara dzikir dengan keadaan psikis merupakan upaya yang ada hubungannya  langsung antara diri dengan allah. Seseorang yang melakukan dzikir secara istiqomah setiap hari dengaan penuh khidmah sehingga dapat merasakan dekat dan akrab dengan Allah swt. akibatnya secara tidak langsung, dapat berkembang kecintaan kepada Allah swt. Berdzikir dapat dilakukan setelah sholat fardhu dengan membaca tasbih "Subhanallah" 33 kali, membaca tahmid "alhamdulillah" 33 kali dan juga membaca takbir "allahuakbar" sebanyak 33 kali. Sebuah cara yang dilakukan agar dapat mencapai rasa aman, damai, dan tenang diwali dengan dzikir, lalu mengosongkon pikiran serta hati dari berbagai masalah yang dihadapi. Dalam ajaran tasawuf diajarkan ada tiga tahapan -tahapan yang dapat dilakukan untuk membersihkan diri dari masalah-masalah yang dapat mengganggu mental seseorang yaitu pertama proses takhalli, dzikir yang dibaca yaitu istighfar. bertujuan untuk menghapus ingatan dimasa lalu yang dapat mengotori batin manusia. Kedua, tahalli, zikir yang dibaca yaitu sholawat. yang harus dilakukan ma` rifatullah, lalu dzikrullah. yang ketiga tajalli, dzikir yang diucapkan yaitu la ilaha illa allahu. dzikir ini biasanya dipadukan antara dua dzikir diatas yaitu istigfar dan shalawat. (Purnama razak, 2021) .  Terdapat dalil yang menjelaskan tentang dzikir dan doa agar hati menjadi tenang yaitu QS,Ar ra`du ayat 28

 

 Artinya:  Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat allah. ingatlah hanya dengan mengingat allah hati menjadi tentram.

kandungan surat tersebut menjelaskan tentang keutamaan zikir. Dengan mengingat nama allah, ia akan menjalani kehidupan nya setiap hari dengan hati yang tentram dan juga jiwa yang tenang. Sedangkan doa terhadap keadaan psikis manusia mempunyai sebuah pengaruh.

  • Dari segi perilaku, ketika berdoa perilaku yang dilakukan yaitu duduk menghadap kiblat, dengan pernafasan yang yang teratur, sehingga dapat mempengaruhi otak, otak juga dapat mempengaruhi mental. sehingga dapat menurunkan depresi. akibatnya hati menjadi tenang dan tentram setelah doa.
  • lalu doa lewat berkata-kata, berdoa dengan suara yang keras, ataupun di dalam hati dilakukan dengan khusyuk maka gelombang otak akan merasakan khusu`, rilex, dan fokus.
  • kemudian berdoa dengan tujuan dan pemaknaan atas apa yang diucapkan. Disitu terdapat proses berpikir yang berujung pada kesadaran untuk melakukan sesuai dengan apa yang diucapkan dalam doanya. Sehingga subjek merasakan yakin terhadap apa yang dipilih dan dijalani sehingga ia terus memperbaiki diri agar kedepannya lebih baik.
  • kemudian berdoa dengan rasa yang merendah, tenang, dan nyaman. serta dilakukan dengan khusyu maka dapat merasakan interaksi langsung dengan allah. Dengan kondisi yang seperti itulah dapat merasakan interaksi langsung dengan allah, perasaan yang berserah , dan menjadi hamba yang merasa yakin dan percaya allah akan mengabulkan apa yang diinginkannya (Shanty Komalasari, 2019).
  • Dari penjelasan diatas terdapat pengaruh antara dzikir dan doa dengan keadaan psikis manusia yaitu dengan kondisi yang khusyu, tenang, dan merasakan diri dekat dengan allah maka keadaan psikis manusia itu juga akan ikut tenang, rilex, tidak mudah marah, serta dapat menentramkan dan meyakinkan diri terhadap apa yang dipilih dan yang dijalaninya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline