Lihat ke Halaman Asli

Sitinurhikmah Hikmawati

La tarum 'ilman wa tatruka attaab

Filsafat Pendidikan Perenialisne dan Tokoh-Tokohnya

Diperbarui: 12 Mei 2020   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat pendidikan Perenialisne merupakan salah satu aliran filsafat yang menentang akan adanya filsafat progresivisme karena aliran Perenialisne ini melihat bahwa kehidupan modern telah banyak sekali menimbulkan banyak krisis dalam berbagai macam bidang kehidupan, sehingga Perenialisme ini mempunyai pandangan untuk kembali pada kebudayaan. Sebagaimana menurut Perenialisme ini progresivisme telah menimbulkan kekacauan dan krisis moral yang paling utama. Perenialisme juga memandang bahwa suatu realit bersifat universal dan ada pada setiap waktu dan dimana saja. Perenialisme juga berpendapat bahwa segala sesuatu yang bisa diketahui merupakan suatu kenyataan yang terlindungi oleh kepercayaan. 

Berkaitan dengan pendidikan filsafat perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali pada keadaan manusia sekarang seperti kembali kepada masa lampau yang dianggap sebagai suatu kebudayaan yang ideal dalam dunia pendidikan. 

Dalam aliran ini guru mempunyai peran yang sangat dominan dalam proses belajar mengajar yang terjadi di dlm kelas,dimana guru dituntut untuk menguasai cabang ilmu yang sekiranya dapat membimbing diskusi yang akhirnya dpat mempermudah siswa dalam menyimpulkan sebuah mata pelajaran yang sedang dipelajarinya. Sedangkan murid dlam aliran ini berfungsi sebagai penerima atau yang dibimbing oleh prinsip guru yang diharapkan  dapat menumbuhkan sikap kritis, totalitas, dan mampu memecahkan fenomena dan problem yang sedang dihadapinya. 

Tokoh-tokoh dalam aliran filsafat pendidikan Perenialisne ini yakni Robert Maynard hutchins merupakan tokoh yang lahir pada tahun 1963 dan merupakan tokoh yang sangat menegaskan tentang intelektual dimana menurut pandangannya pendidikan harus mampu mencetak insan yang mempunyai kecerdasan atau siswa yang mempunyai daya intelektual. . Tokoh lain dalam aliran Perenialisne ini yakni Mortimer J Aadler merupakan filsuf yang lahir pada tanggal 28 Desember 1902 dimana beliau merupakan seorang filsuf Amerika yang juga merupakan seorang penulis, dimana beliau juga mengacu pada filsafat Aristotelian. Dimana beliau mempunyai pandangan bahwa manusia merupakan makhluk yang rasional yang akan tetap sepanjang hidupnya. Tokoh lainnya yakni Sir Richard Livingstone. 

Jadi daam aliran Perenialisne ini lebih mengacu pada pendidikan yang didasarkan atas kebudayaan yang lampau dan juga tidak melupakan adanya intelektual yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai hasil dari adanya sebuah pendidikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline