Menurut Herman Wahadaniah (1997:16) minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca, sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari luar.
Ada pula menurut Ginting (Ginting, 2005:30), minat baca adalah tingkat perasaan senang yang sangat kuat dalam kegiatan membaca yang membutuhkan stimulus untuk mewujudkannya menjadi suatu kebiasaan. Berdasarkan pendapat tersebut, minat baca dapat diartikan sebagai kemauan yang tinggi pada diri sendiri untuk membaca.
Minat baca merupakan hal yang harus dilakukan dan diterapkan sejak dini. Bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan membacanya saja, tapi dapat pula menambah pembendaharaan kata.
Namun menurut data UNESCO, di Indonesia hanya mencapai 0,0001% tingat melek literasi buku, yang berarti dari 1000 orang di Indonesia hanya ada satu orang saja yang melek literasi. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih gemar menonton televisi bahkan berkecanduan menatap layar ponsel setiap harinya dari pada membaca buku.
Berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan minat baca, yaitu :
1. Memilih buku bacaan yang disukai.
Dengan adanya buku bacaan yang disukai atau digemarinya, maka ia akan terus membacanya sampai ia benar-benar gemar membaca.
2. Melaksanakan kegiatan membaca sebelum tidur.
Buku yang dibacanya bisa berupa buku dongeng, puisi, novel, maupun buku yang disukainya. Kegiatan membaca sebelum tidur dapat membantu otak untuk cepat menghapal apa saja isi dari buku yang dibacanya tersebut. Disarankan buku bacaan untuk anak harus sesuai dengan usianya, anak-anak akan lebih suka membaca buku cerita yang bergambar.
3. Lingkungan yang kaya akan teks.
Lingkungan yang kaya teks misalnya membuat majalah dinding atau poster baik di rumah ataupun di sekolah. Dengan adanya poster, maka anak akan melihat dan tentu akan membacanya pula.