Beberapa ahli menyebutkan pemahaman mengenai matematika dapat dilihat dari sudut pandang pengetahuan dan pengalaman setiap individu yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolik, matematika adalah bahasa numerik, matematika merupakan bahasa yang mampu menghilangkan sikap-sikap yang samar-samar, kompleks, dan emosional. Matematika adalah metode berpikir logis, matematika adalah sarana berpikir, matematika adalah aktivitas manusia, matematika adalah ratu dan pelayan ilmu pengetahuan, ataupun matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak dan deduktif.
Kecerdasan buatan (AI) atau dikenal dengan istilah kecerdasan buatan dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan mesin yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. AI melibatkan penggunaan algoritma dan model matematika untuk memungkinkankomputer dan sistem lain belajar dari data, mengenali pola, dan membuat keputusan cerdas.
Kecerdasan buatan (AI) telah muncul sebagai alat yang menjanjikan dalam pendidikan, terutama untuk membantu siswa mengatasi tantangan dalam matematika. AI memiliki kemampuan untuk menganalisis data pembelajaran dan memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, memungkinkan mengidentifikasi kelemahan siswa dan memberikan solusi khusus untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika. Namun penggunaan AI dalam pembelajaran juga menghadirkan tantangan, serta peluang tersendiri. Kemungkinan pembelajaran yang ditawarkan oleh AI, seperti pembelajaran adaptif dan interaktif, dapat mengubah cara siswa belajar matematika, menjadikannya lebih menarik dan efektif.
Meskipun potensi kecerdasan buatan dalam pendidikan sangat besar, masih ada tantangan serta peluang mengenai efektivitasnya dalam membantu siswa mengatasi kesulitan matematika. Oleh karena itu penting untuk menggali lebih dalam agar mengetahui apa saja tantangan serta peluang jika menggunakan AI dalam pembelajaran matematika.
Tantangan penerapan buatan dalam pembelajaran matematika antara lain, sebagai berikut:
- Ketergantungan Pada Teknologi: Ketika siswa terlalu bergantung pada teknologi untuk belajar matematika, mereka dapat mengalami kesulitan saat harus belajar tanpa bantuan tersebut. Dominasi teknologi dalam pembelajaran berisiko menghambat pengembangan keterampilan belajar mandiri, yang penting untuk menghadapi tantangan tak terduga dan merangsang kreativitas dalam proses belajar.
- Kesehatan Mental Peserta Didik: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat berdampak negatif pada kesehatan mental siswa, menyebabkan gejala seperti kecemasan, kegelisahan, dan kesulitan tidur. Kecanduan internet dan teknologi dapat menimbulkan gangguan perilaku, seperti ketakutan untuk tidak menggunakan perangkat digital dan hilangnya kendali atas penggunaannya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak teknologi yang digunakan, semakin besar kemungkinan munculnya masalah kesehatan mental.
- Risiko Moral Peserta Didik: ChatAI memungkinkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban instan, membantu mereka dalam memahami konsep dan pembelajaran mandiri. Namun, penggunaan AI untuk menulis makalah ilmiah tanpa pemrosesan ulang dapat menyebabkan plagiarisme, yang sering terjadi karena kurangnya minat membaca, keterbatasan waktu, dan keinginan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat. Situasi ini diperparah oleh kemampuan AI memberikan jawaban instan.
- Etis dan Keamanan Data Peserta Didik: Penggunaan AI dalam pembelajaran menimbulkan kekhawatiran etika dan keamanan data, terutama terkait privasi siswa. Pengumpulan informasi dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan dan diskriminasi melalui algoritma yang bias. Oleh karena itu, perlindungan data pribadi dan kebijakan yang tepat sangat penting untuk mencegah akses tidak sah dan manipulasi informasi. Sistem AI juga rentan terhadap serangan siber, sehingga langkah-langkah keamanan, termasuk perlindungan data dan pengujian keamanan menyeluruh, harus menjadi prioritas dalam penerapannya.
Peluang penggunaan kecerdasan buatan dalam pembelajaran matematika antara lain sebagai berikut:
- Meningkatkan Engagement dan Pemahaman Peserta didik: Penggunaan AI dalam pembelajaran kimia memberikan peluang bagi siswa untuk memahami konsep kimia dengan lebih mendalam melalui alat pembelajaran yang ditingkatkan, simulasi interaktif, dan prediksi akurat. Media seperti simulasi, video, dan animasi membantu merepresentasikan konsep yang sulit divisualisasikan. Ketika aktivitas langsung tidak memungkinkan, simulasi laboratorium virtual dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir ilmiah.
- AI dapat meningkatkan umpan balik dan evaluasi: Memberikan respon yang efektif penting untuk meningkatkan pemahaman siswa, tetapi sulit dilakukan di ruang kelas yang sibuk. Dengan menggunakan AI, guru dapat memanfaatkan sistem otomatis untuk menganalisis kinerja siswa dan memberikan umpan balik instan. Ini membantu siswa cepat mengidentifikasi kelemahan mereka dan memungkinkan guru mengajar dengan lebih efisien
- AI Dapat Membantu Personalisasi Pembelajaran Matematika: Kemajuan teknologi AI memungkinkan personalisasi pembelajaran matematika dengan menganalisis data tentang preferensi, kebutuhan, dan gaya belajar siswa. Sistem AI mengenali pola pembelajaran dan menyediakan materi dan strategi yang tepat, meningkatkan efektivitas dan relevansi pengalaman pembelajaran serta memungkinkan pembelajaran inovatif dan adaptif bagi siswa.
- Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah: Penggunaan AI dalam pembelajaran matematika memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan memecahkan masalah kompleks dengan lebih efisien. Algoritme AI dapat mengelola data matematika dalam jumlah besar dengan lebih cepat dibandingkan metode tradisional. Hal ini membuka kemungkinan pemecahan masalah yang sebelumnya dianggap sulit atau tidak mungkin diselesaikan.
Referensi:
Ramdani, Y. (2006). Kajian pemahaman matematika melalui etika pemodelan matematika. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 22(1), 1-14.
Eriana, E. S., & Zein, A. (2023). Artificial Intelligence (AI).
Taruklimbong, E. S. W., & Sihotang, H. (2023). Peluang dan Tantangan Penggunaan AI (Artificial Intelligence) dalam Pembelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 26745-26757.
Sinaga, M. (2024, July). Peran dan Tantangan Penggunaan AI (Artificial Intelligence) Dalam Pembelajaran Matematika. In Prosiding Seminar Nasional Keguruan Dan Pendidikan (Snkp) (Vol. 2, No. 1, pp. 115-121)