Memaafkan seseorang memanglah bukan hal yang mudah terutama ketika anda tidak menyukainya atau ketika mereka tidak pantas mendapatkan maaf dari anda. . Memilih untuk memaafkan seseorang adalah tindakan yang dapat anda lakukan untuk terjaga dan terlepas dari rasa sakit itu.
Anda berhak untuk mendapatkan kembali kehidupan anda dan terlepas dari bayang-bayang masalalu yang selama ini menghantui anda.
Berdasarkan Psychology Today anda dapat melakukan 6 strategi berikut yang disertai dengan Thought Shifter Declaration yang dapat anda baca dan resapi untuk mempercepat proses memaafkan seseorang.
1. Mengakui dan menggungkapkan rasa sakit
Alih-alih mengubur atau menghindari perasaan dan luka yang sedang dialami, menceritakan hal tersebut kepada orang yang terkasih atau orang yang terpercaya dapat membuat individu menjadi lebih tenang.
Thought Shifter Declaration:
"Saya memilih untuk merasakan semua rasa sakit saya kemudian melepaskannya dan membiarkan diri saya bebas. Saat saya melepaskan apa yang mereka lakukan terhadap saya, maka saya melepaskannya untuk maju kedepan."
2. Merenungkan pengalaman dan jangan melihat ke belakang
Anda dapat menuliskan detail mengenai apa yang terjadi dan apa yang dirasakan. Setelah itu buatlah keputusan dengan sadar untuk melepaskannya yang bisa disimbolkan dengan cara merobek tulisan tersebut.
Thought Shifter Declaration:
"Saya memilih untuk melepaskan rasa sakit dan luka yang mereka berikan kepada saya. Sekarang saya memiliki kemampuan untuk bergerak maju dan memaafkan perlakuan mereka semua."
3. Mencari perspektif baru dengan pengalaman baru
Mengalihkan fokus dari seseorang yang telah menyakkiti anda mungkin adalah hal yang terbaik untuk saat ini. Cobalah untuk melakukan introspeksi, meditasi, dengarkan buku audio self-help, mendengarkan afirmasi positif untuk mendapatkan perspektif yang baru.
Thought Shifter Declaration:
"Saya senantiasa melakukan refleksi mandiri dan selalu bertumbuh setiap harinya. Saya memilih untuk mengalihkan fokus saya dari orang yang talah menyakiti saya ke kesejahteraan hidup saya pribadi. Saya hanya mengizinkan praktik yang akan menyehatkan dan meningkatkan pertumbuhan saya agar saya dapat melanjutkan kehidupan kembali."
4. Melepaskan sesuatu yang tidak bisa dikendalikan
Melakukan balas dendam atau menahan amarah hanya akan memperpanjang rasa sakit anda. Anda bisa memilih untuk melepaskan keinginan tersebut dan mempercayakan bahwa kebenaran akan terungkap suatu saat nanti.
Thought Shifter Declaration:
"Saya melepaskan perasaan ingin mengendalikan segala sesuatu, Saya menyerahkan hasilnya pada tuhan, Saya memilih untuk melepaskan kebencian sehingga saya bisa mendapatkan kembali kedamaian batin."
5. Memberikan perhatian dan kasih sayang pada diri sendiri
Memprioritaskan kesejahteraan dan mempraktikkan perawatan diri merupkan bagian penting dari proses memaafkan. Rawatlah diri Anda secara emosional, fisik, spiritual, dan mental. Cobalah untuk berada dalam lingkungan yang memiliki pengaruh positif pada diri anda serta hubungan sosial yang saling mendukung. Fokuskan diri anda untuk merasakan kebahagiaan yang terjadi pada saat ini bukan pada luka atau rasa sakit yang telah anda lalui.
Thought Shifter Declaration:
"Saya memprioritaskan perawatan diri sebagai bagian penting dari proses penyembuhan saya. Saya berkomitmen untuk melatih emosional, fisik, spiritual dan mental saya. Saya hanya akan mengelilingi diri saya dengan kepositifan serta lingkungan yang mendukung saya untuk bertumbuh.
6. Mencoba memahami posisi orang yang telah menyakiti Anda
Perluas kasih sayang dan pengertian tidak hanya untuk diri Anda sendiri tetapi juga untuk orang yang menyakiti Anda. Ketahuilah bahwa orang yang telah melakukan kesalahan mungkin sedang menyesali perbuatannya dahulu. Coba latih empati anda dengan memikirkan apa saja yang telah orang tersebut lalui sebelumnya.
Dengan memilih untuk mengasihi diri sendiri beserta orang yang telah menyaiti anda, maka anda telah memberikan diri anda hadiah yang berharga dan tak ternilai berupa kebebasan memaafkan dimana Anda membebaskan diri dari belenggu kebencian dan membuka pintu menuju penyembuhan dan transformasi pribadi.
Thought Shifter Declaration:
"Saya memilih untuk memperluas belas kasih dan pengertian kepada diri saya sendiri dan orang yang menyakiti saya. Saya menyadari bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dengan memilih tindakan welas asih, saya membebaskan diri dari kebencian dan membuka jalan menuju penyembuhan serta transformasi pribadi untuk kehidupan yang lebih bahagia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H