Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Kampus Mengajar Gagas Pojok Baca dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa SMPN 13 Yogyakarta

Diperbarui: 8 November 2022   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Istilah buku adalah jendela dunia merupakan cerminan pentingnya buku bagi kehidupan, karena di dalam buku termuat berbagai informasi yang dapat membuka wawasan pembacanya. Oleh karena itu, membaca buku memiliki banyak kegunaan untuk keperluan masa kini dan masa depan, dengan banyak membaca buku tentunya akan menjadi penunjang kecerdasan bagi anak-anak bangsa. 

Namun, pada kenyataanya minat baca siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil PISA pada tahun 2018, Indonesia menempati peringkat 74 dari 79 negara. Kemudian, pada tahun 2020 menurut data yang dikemukakan oleh UNESCO, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi di dunia. Berdasarkan data tersebut juga dikemukakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari setiap 1000 orang masyarakat Indonesia hanya satu orang yang memiliki minat baca. Selain itu, dalam riset World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. 

Berdasarkan kondisi rendahnya minat baca pada siswa di Indonesia, sejak tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang menjadi salah satu program prioritas. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan salah satu wujud dari program GLN tersebut. Salah satu cara melaksanakan program GLS di SMP Negeri 13 Yogyakarta, yakni program Pojok Baca Kelas. Program ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan minat baca siswa. Adanya program ini bertujuan untuk mewujudkan pojok baca kelas yang menarik dan menambah kenyamanan membaca para siswa yang kemudian dapat meningkatkan minat baca siswa. 

Program Pojok Baca Kelas ini digagas oleh mahasiswa Kampus Mengajar 3 yang ditempatkan di SMPN 13 Yogyakarta. Langkah awal yang ditempuh dalam menyukseskan program ini adalah dengan mengumpulkan buku melalui pengadaan donasi buku yang disebarkan menggunakan poster di media sosial. Donasi buku ini dilaksanakan pada periode 05 April 2022 - 23 Mei 2022. Akan tetapi, hasil yang didapat dari donasi buku ini ternyata masih belum memenuhi kebutuhan untuk realisasi pojok baca kelas. Sehingga diambil langkah kedua dalam mengumpulkan buku, yaitu dengan mengajukan proposal pengajuan bantuan buku ke Perpustakaan Daerah Yogyakarta.

Setelah buku terkumpul, langkah selanjutnya yang ditempuh adalah membuat desain pojok baca kelas. Desain pojok baca kelas yang diusung adalah dengan memanfaatkan kreativitas siswa yaitu berupa karya seni lukis di kanvas dan di talenan untuk mempercantik pojok baca kelas. Sementara itu, untuk penempatan bukunya memanfaatkan fasilitas rak yang ada pada setiap kelas, pada rak tersebut juga ditambah box warna-warni untuk menyimpan buku yang disesuaikan dengan genre pada tiap buku. Setelah selesai penentuan desain pojok baca akhirnya pojok baca kelas pun terealisasi pada tanggal 24 Juni 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline