Lihat ke Halaman Asli

Mengkritisi Pelajar SMK di Zaman Sekarang

Diperbarui: 2 Februari 2021   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga tingkat satuan pendidikan yang berperan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan kompeten di bidangnya. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas ialah tenaga kerja siap pakai, yakni tenaga kerja yang menunjukkan penguasaan tentang skill atau kemampuan seseorang yang diasah.

Kualitas tersebut apabila dimiliki oleh setiap lulusan SMK, tentu Indonesia tidak akan Kekurangan generasi penerus bangsa yang potensial. Menurut Undang-undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) nomor 20 tahun 2003 mengenai tujuan pendidikan nasional pasal 3 dan penjelasan pasal 15, menyebutkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu. 

SMK  menyiapkan  peserta  didik  menjadi  manusia  produktif  yang  dapat  bekerja sesuai  bidang  keahliannya  setelah  melalui  proses  pendidikan.  Selain mengasah kemampuan siswa, SMK juga mengajarkan tentang akhlak yang baik entah pada saat dimana saja.

Di zaman sekarang banyak pelajar SMK rentan telibat dengan tindak kejahatan. Oleh karena itu banyak sekolah - sekolah yang kurang mendalami pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang segala tindak kejahatan yang dapat memberikan efek negatif kepada pelajar tersebut.

Tindak yang dimaksudkan adalah seperti menggunakan obat-obatan terlarang yang ditegaskan oleh Undang-undang bahwa tidak boleh dipakai atau digunakan, Kemudian banyak pelajar SMK yang melakukan pergaulan bebas. Mereka bergaul tanpa memperhatikan aturan yang ditetapkan oleh masyarakat ataupun sekolahan.

Di zaman sekarang sudah banyak seorang siswi melakukan pergaulan bebas, terlebih lagi seorang siswi tersebut sampai hamil. Maraknya geng motor atau balapan liar dijalan. Tidak menutup kemungkinan bahwa yang melakukan balapan tersebut adalah pelajar SMK.

Selain itu juga banyak pelajar SMK mulai meninggalkan budayanya sendiri dan beralih ke budaya barat. Seperti contoh banyak siswi mengidolakan artis luar negeri dibandingkan dengan artis lokal. Mereka sampai lupa akan budaya sendiri. Disisi lain mereka juga mulai mengikuti cara berpakaian budaya barat tersebut.

Tidak hanya cara berpakaian, mereka juga mengikuti pola hidup konsumtif. Pola hidup konsumtif adalah sesuatu yang berlebihan. Lama kelamaan jika budaya lokal tidak dilakukan atau dilestarikan kemungkinan  budaya tersebutl  akan semakin hilang dengan perkembangan zaman. Penanaman karakter itu sangat penting bagi bagi pelajar. Disitu juga diarahkan mana yang baik dan buruk bagi pelajar tersebut.

Siti Nurfaizah, peserta didik SMK Negeri 1 Kendal 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline