Di zaman sekarang siapa yang tidak mengetahui music kpop? Music kpop adalah genre music yang berasal dari korea selatan. Genre tersebut banyak menggunakan alunan instrumental modern seperti gitar listrik, drum dan juga variasi dance. Kpop merupakan genre music adaptasi dari musik pop barat yang dikemas secara kolaborrasi dengan kpop. Genre music ini dapat ditampilkan solo ataupun secara berkelompok baik boygrup maupun girlgrup. Adapun contoh boygrup dan girlgrup seperti Super Junior, BTS, EXO, NCT, Blackpink, TWICE, ITZY, Red Velvet dan masih banyak lagi.
Meskipun banyak masyarakat yang mengenal dan menyukai genre music ini ada juga yang tidak menyukai bahkan menghina music yang terkenal dari korea ini. Banyak dari masyarakat umum memberikan tanggapan negative terlebih pada para penggemarnya. Mereka dipandang terlalu over dalam menyukai sang artis dan lebih mengunggulkan budaya korea dibandingkan budaya Indonesia sendiri. Mereka juga dianggap terlalu fanatisme dalam menyukai artis mereka. Bentuk dari fanatisme itu sendiri bisa dilihat ketika para artis mengeluarkan album baru mereka dengan sangat cepat melariskan album tersebut atau membeli pernak pernik idola yang melampaui kemampuan ekonomi mereka. Dan juga mereka sangat bangga mengikuti tarian-tarian idol mereka. Dari fakta tersebut memang terlihat, sulit sekali menemukan anak muda yang bangga akan tarian tradisional sebagai identitas dan budaya bangsa sendiri,hal ini cukup mengkhawatirkan karena bisa saja berakibat lunturnya budaya asli dari masing-masing Negara mereka.
Meskipun mendapat tanggapan negative, menjadi seorang penggemar juga memilki dampak positif tersendiri bagi pribadi masing-masing. Menurut seorang netizen, dampak positif yang didapat dari menyukai sesuatu yang dapat memberikan rasa cinta dan kasih sayang dapat menumbuhkan rasa semangat dan motivasi dalam diri seorang penggemar. Selain itu, bersama dengan sekelompok yang mempunyai idola yang sama dapat memberikan rasa kebersamaan dan dapat menumbuhkan rasa untuk saling merangkul satu sama lain. Rasa kebersamaan tersebut dapat menumbuhkan rasa toleransi, saling menghargai, saling memberikan motivasi, saling tolong menolong dan dapat menambah relasi dalam berteman sehingga dapat mengurangi konflik social dalam masyarakat. Hal ini sudah saya buktikan sendiri, saya pernah berada ditengah-tengah perkumpulam para penggemar. Suatu ketika saya mendapat masalah kemudian saya ceritakan pada salah satu teman yang merupakan seorang penggemar juga. Dia mendengarkan secara seksama dan memberikan saya solusi untuk masalah saya, selain solusi dia juga memberikan motivasi agar saya terus semangat dan tidak menyerah dalam menghadapi masalah tersebut. Kemudian adapula saat itu sedang terjadi bencana di suatu daerah, para penggemar mengusulkan untuk membuat suatu project pengumpulan dana untuk para korban, mereka menyebarkan informasi dan banyak yang memberikan meskipun sedikit dari uang gaji mereka untuk saling membantu untuk para korban bencana, dan mereka menyantunkannya atas nama idol kegemaran mereka.
Memang segala sesuatu pasti ada negative positifnya, meskpin seperti itu segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut harus memiliki batas wajar dan tidak berlebihan dan seimbang dengan lainnya. Menyukai budaya barat memang diperbolehkan namun jangan lupa bahwa kita juga meiliki budaya sendiri di setiap Negara. Alangkah baiknya bahwa kita juga ikut andil dalam melestarikan budaya Negara kita sendiri dan tidak terpengaruh dengan perkembangan zaman saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H