Lihat ke Halaman Asli

Siti Nisrofah

Praktisi Pendidikan

Nabi Muhammad Mengatasi Perbedaan dengan Ilmu dan Kasih Sayang

Diperbarui: 6 November 2023   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perbedaan adalah keniscayaan. Bayi yang terlahir kembar siyam saja tetap memiliki perbedaan. Apalagi kita semua. Maka sangat wajar jika sekeliling kita penuh dengan keberagaman. Suku, ras, bahasa, budaya, agama, dan kepercayaan sangat mungkin berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak perlu resah, karena beda itu niscaya.

Suatu keniscayaan harus diterima. Itu sunnatullah yang senantiasa beriringan dengan kehidupan. Bagaimana jadinya jika kita menolak sesuatu yang memang seharusnya ada? Tentu akan sulit menjalankannya.

Mengatasi Perbedaan dengan Ilmu

Selain menerima, mengatasi perbedaan bisa dengan ilmu. Maka sangat penting untuk kita memiliki llmu melalui belajar pada guru yang tepat. Bahkan salah satu keutamaan orang berilmu yang Allah Swt janjikan adalah terangkatlah derajatnya.

Dengan ilmu, seseorang akan menciptakan keindahan, kedamaian, dan ketenteraman. Sebaliknya, orang yang tidak berilmu akan menciptakan permusuhan, kerusakan, dan perbuatan buruk lainnya di muka bumi ini.

Orang yang tidak mau menggunakan ilmunya akan memandang perbedaan sebagai masalah. Misalnya, mengucapkan selamat atas hari raya umat lain saja menjadi masalah. Bahkan tidak sedikit orang lain memanfaatkan keadaan ini untuk memecah belah umat.

Ilmu itu sangat berharga. Idealnya orang yang berilmu akan memiliki pemahaman yang matang. Sehingga ia tidak akan mudah tersulut emosi hanya karena berbeda pendapat. Paham di sini tidak hanya memahami benar salahnya suatu hal. Melainkan dapat menempatkan diri  pada posisi yang tepat. Karena belum tentu yang benar itu pasti baik, begitupun sebaliknya.

Pentingnya keterampilan menggunakan ilmu dan mengolah rasa agar keduanya dapat menebarkan kebaikan bagi dirinya dan orang lain. Misalnya, kambing itu halal dan umat muslim boleh memakannya. Namun menjadi tidak baik jika yang memakan adalah penderita darah tinggi.

Nabi Muhammad Telah Mengajarkan Kasih Sayang Kepada Sesama Manusia

Selain ilmu, kasih sayang dapat menjadi basis dalam mengatasi perbedaan. Hindari melihat perbedaan dengan pandangan negatif apalagi permusuhan. Nabi Muhammad telah mengajarkan kepada kita semua bahwa solusi dalam perbedaan adalah kasih sayang, bukan peperangan. Nabi adalah manusia sempurna sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia.

Dengan gelar Al-Amin yang melekat pada Nabi Muhammad, menunjukkan bahwa Nabi adalah manusia yang dapat dipercaya, ramah, penuh kasih sayang, dan jujur. Semua manusia bahkan yang berbeda keyakinan dapat merasakan kebaikan atas perilaku Nabi Muhammad.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline