Lihat ke Halaman Asli

Siti Nazarotin

TERVERIFIKASI

Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Nongkrong Moderasi Beragama Kemenag Kabupaten Blitar: Menguatkan Kerukunan di Tengah Keberagaman

Diperbarui: 28 September 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para narasumber sesi Nongkrong Moderasi Beragama dari pejabat Kemenag Provinsi Jatim saat menyanyikan Lagu Indonesia Raya | Foto: Tim IT KKG PAI 

Baca juga artikel sebelumnya: Dinamika Kelompok......

Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke 79 tahun 2025, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar menggelar acara "Kemah Moderasi Beragama" yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempraktikkan konsep moderasi beragama di tengah masyarakat. Salah satu sesi yang menarik perhatian dalam acara ini adalah sesi diskusi bertajuk "Nongkrong Moderasi Beragama". Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk berbincang santai tetapi bermakna tentang pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Kabag TU Kemenag Provinsi Jawa Timur, Dr. Hadi Santoso, M.Pd, Kabid Urais Dr. H. Munif Rouf, M.Ag, Kabid Penais, Drs. Mufi Imron, M.Ei, Kabid PAIS Dr. Amak Burhanuddin, M.Pd, dan Pembimas Katolik Aries Papudi, S.Ag, M.Pd. Tidak ketinggalan, Kakemenag Kabupaten Blitar Drs. Baharuddin, M.Pd, serta berbagai tokoh agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha turut serta menyukseskan kegiatan ini. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen yang kuat untuk menciptakan dialog dan kerja sama dalam upaya memperkuat kerukunan umat beragama.

Pembukaan dengan Semangat Kebangsaan

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan Mars Kementerian Agama, mengobarkan semangat persatuan dan kebangsaan di kalangan peserta. Doa bersama yang dipimpin oleh para tokoh agama dari berbagai agama semakin menguatkan niat untuk mewujudkan kedamaian dan harmoni. Setiap tokoh agama, dengan keyakinannya masing-masing, memanjatkan doa untuk menciptakan masyarakat yang rukun dan saling menghargai.

Tim Paduan suara dari lintas agama | Foto: Tim IT Kkg PAI Kab. Blitar

Diskusi Santai, Pesan Moderasi Beragama yang Mengena

Sesi "Nongkrong Moderasi Beragama" pada malam tanggal 25 September 2024 lalu, berlangsung dengan suasana santai namun penuh makna. Drs. Mohammad Rosyad, M.Si, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam di Sekolah (PAIS) Kemenag Kabupaten Blitar, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa keragaman adalah kekuatan dalam pembangunan agama. Beliau menekankan bahwa para peserta yang hadir, baik secara langsung maupun daring, adalah penggerak moderasi beragama di wilayah masing-masing.

Selanjutnya, Kepala Kemenag Kabupaten Blitar, Drs.H.  Baharuddin, M.Pd, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dan para tokoh masyarakat yang telah mendukung acara ini. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini menunjukkan komitmen nyata dari Kemenag untuk membangun kerukunan di tengah masyarakat yang beragam. Dukungan penuh dari berbagai pihak, baik dari tingkat kabupaten hingga provinsi, sangat penting dalam menjaga keberlanjutan program moderasi beragama ini.

Drs, Moh. Rosyad, M.Si, sebagai ketua panitia sedang memberikan sambutan | Foto: Tim IT Kkg PAI Kab. Blitar

Pesan dan Motivasi dari Pejabat Kemenag: Wujudkan Moderasi Beragama dalam Tindakan Nyata

Para pejabat dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur memberikan motivasi kepada peserta yang hadir. Kepala Bagiana Tata Usaha, Dr. Hadi Santoso, M.Pd, menjelaskan bahwa moderasi beragama bukanlah mencampuradukkan ajaran agama, melainkan menghormati perbedaan tanpa menghilangkan keyakinan masing-masing. Ujian moderasi beragama, menurut beliau, tidak hanya sebatas teori, tetapi harus dibuktikan melalui sikap toleransi dan pengamalan nilai-nilai tersebut dalam interaksi sehari-hari.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais), Dr. H. Rouf, M.Ag, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berperan dalam kegiatan moderasi beragama dan mendoakan agar selalu dalam bimbingan dan ridho Allah SWT. Beliau menegaskan bahwa moderasi beragama tidak sekadar teori, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan nyata, dengan menghargai perbedaan seperti keindahan pelangi. Enam kunci keberhasilan moderasi, yaitu kemauan, kemampuan, kolaborasi, keseimbangan, keikhlasan, dan rasa malu, harus dihayati oleh setiap ASN Kemenag. Dengan niat ikhlas dan kemauan yang kuat, moderasi beragama akan menjadi teladan dalam menjaga kerukunan dan toleransi di masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline