Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2023, dengan tema "Jihad Santri Jayakan Negeri" menjadi cerminan semangat dan peran penting para santri (umat Islam) dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tema ini juga menekankan arti jihad intelektual para santri (umat Islam) dalam mendukung transformasi digital dan memajukan bangsa. Guru, terutama Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran kunci dalam pendidikan dan pembinaan para santri, tentu didukung secara penuh oleh pengawas, PGRI, KKG, wali murid dan masyarakat.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Santri
Hari Santri adalah saatnya menghormati dan mengakui peran para santri, yang belajar di pondok pesantren dan mendalami pendidikan agama Islam. Guru PAI berperan sebagai pendidik dan pembimbing utama para santri (anak didik)) memberikan pengajaran agama Islam, membimbing pemahaman nilai-nilai agama, dan memberikan wawasan keagamaan yang mendalam.
Keterkaitan Guru PAI dengan Hari Santri
Dalam konteks peringatan Hari Santri, guru PAI seringkali terlibat dalam merayakan prestasi dan kontribusi para santri. Mereka juga sering menjadi narasumber maupun panitia dalam acara-acara yang terkait dengan Hari Santri. Guru PAI memainkan peran penting dalam membentuk karakter, moral, dan spiritualitas santri (anak didik).
Dukungan Guru PAI untuk Hari Santri
Beberapa minggu sebelum peringatan HSN, saya menghubungi Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI di Kecamatan Kanigoro, yaitu Pak Nurkholis. Kami berbicara tentang rencana kegiatan yang akan diadakan untuk memeriahkan peringatan HSN. Pak Nurkholis, sebagai Ketua KKG PAI, menyambut baik usulan saya dan berkomitmen untuk membahas rencana kegiatan ini bersama pengurus.
Setelah proses diskusi dan konsultasi yang matang, akhirnya diputuskan bahwa KKG PAI Kanigoro akan menyelenggarakan Istighotsah bersama seluruh keluarga KPP Kecamatan Kanigoro dalam rangka peringatan Hari Santri tahun ini.