Lihat ke Halaman Asli

Siti Nazarotin

TERVERIFIKASI

Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Gus Iqdam: Kyai Muda yang Merangkul Semua Lapisan Masyarakat

Diperbarui: 16 Oktober 2023   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gus Iqdam | Sumber gambar: Istagram Iqdammuhammad

Gus Iqdam, seorang kyai muda dari Pondok Mambaul Hikam, Karanggayam Srengat Kabupaten Blitar, telah menciptakan gelombang besar dalam dunia dakwah. Keberhasilannya dalam membawa pesan agama Islam telah membuat beliau semakin dikenal dan dicintai.

Meskipun beliau berada di Srengat, hanya sekitar 23 kilometer dari tempat tinggal saya (Kanigoro), saya belum pernah mengunjungi pondoknya secara langsung.

Namun, ajaran dan ceramah beliau selalu hadir dalam genggaman saya melalui media sosial. Saya biasanya mengikuti tausiyah dan ceramah beliau melalui Facebook dan TikTok. Setiap kali saya melihat video ceramah beliau, saya selalu terpikat, dan dari situ, Gus Iqdam menjadi bagian dari perjalanan spiritual saya.

Dakwahnya Merangkul Semua Lapisan Masyarakat 

Pesan dakwah Gus Iqdam tidak terbatas pada orang-orang yang sudah memeluk agama Islam dan sudah tertib menjalankan syariat sehari-hari. Beliau menerima semua jamaah, termasuk mereka yang mungkin masih melakukan kemaksiatan, termasuk judi, mabuk, dan hal-hal yang dilarang dalam agama lainnya.

Yang membedakan Gus Iqdam adalah keberaniannya dalam menyambut dan menerima semua jamaah, termasuk mereka yang beragama selain Islam. Jangkauan dakwahnya tidak terbatas pada kalangan masyarakat tertentu; beliau merangkul baik kalangan masyarakat menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Jamaahnya datang dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan hingga luar negeri.

Setiap malam Selasa dan malam Jumat, Pondok Mambaul Hikam menjadi pusat dakwah yang ramai. Malam Selasa adalah waktu untuk pengajian umum, sedangkan malam Jumat adalah khusus untuk ngaji kitab-kitab tertentu. Malam Jumat diperuntukkan bagi jamaah yang sudah menjalankan syariat dengan baik. Pada tiap pengajian yang digelar puluhan ribu jamaahnya dengan setia berdatangan dari segala penjuru menyimak dengan seksama berharap dapat ilmu dan keberkahan.

Pendekatan Dahwah yang  Interaktif 


Keunikan Gus Iqdam terletak pada di pendekatan interaktifnya. Selain menyampaikan dakwah, beliau juga memasukkan elemen hiburan, seperti guyonan dan komedi. Terkadang, beliau mengajak jamaah untuk menyuarakan pendapat mereka tentang mengapa mereka senang mengikuti pengajian.

Hasilnya, banyak jamaah merasa senang mengikuti pengajian Gus Iqdam. Mereka merasa bahwa pengajiannya seru, terutama dengan tambahan sholawat yang membuatnya semakin istimewa. Pengajian ini merangkul semua orang, dan banyak dari mereka yang mula-mula belum kuat dalam menjalankan Islam atau masih melakukan kemaksiatan, lambat laun menjadi lebih baik.

Gus Iqdam sering kali mengajak jamaah untuk berpartisipasi. Mereka diminta membaca Pancasila atau sholawatan, bahkan menyanyikan lagu dangdut. Sebagai bentuk apresiasi, mereka diberi uang atau hadiah tertentu, seperti sarung, jilbab, produk perawatan kulit dan hadiah lainnya.

Kata-kata dan frasa yang sering dipakai oleh Gus Iqdam, seperti "ST nyel," "Dekengane pusat," "wonge teko," menjadi ikonik dan seringkali memicu tepuk tangan dan sambutan meriah dalam setiap pengajian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline