Jum'at, tanggal 15 April 2022 pondok ramadan hari kelima dengan peserta dari kelas bawah. Saya sebagai koordinator kegiatan pondok ramadan, dalam menentukan siapa yang akan menyampaikan materi, sedikit banyak saya lihat karakter bapak ibu guru. Artinya selama ini secara tidak langsung saya mengamati bapak ibu guru, apa minatnya, selama ini kalau diberi tugas oleh kepala sekolah bagaimana responnya serta bagaimana hasil dari tugas yang diberikan.
Pembagian Tugas Berdasarkan Minat dan Portofolio Bapak Ibu Guru
Tidak mungkin saya membagi tugas untuk menyampaikan materi pondok ramadan secara asal saja. Harus sesuai dengan minat dan kemampuannya. Misalnya, guru yang selama ini berkecimpung dalam kepramukaan, dimana dalam kepramukaan ada dasa darma, dalam dasa darma diajarkan untuk mencintai alam dan mengasihi sesama manusia, --- maka terhadap guru ini, saya beri materi tentang wawasan lingkungan hidup.
Lalu kepada kepala Sekolah, beliau adalah seorang pemimpin lembaga, yang sudah berpengalaman memimpin para guru untuk menjadi bagian dari tim kerja dalam menjalankan program sekolah. Maka kepala sekolah saya minta untuk menyampaikan materi tentang kepemimpinan.
Ada salah satu guru yang baru saja mengikuti bimtek kurikulum merdeka, --- dalam bimtek tersebut diberikan materi tentang profil pelajar pancasila, --- nah kepada guru ini, saya minta menyampaikan materi tentang profil pelajar pancasila. Maka guru tersebut tentu menyambut dengan gembira. Ibarat kata, sambil mempraktikkan ilmu yang diperoleh ketika bimtek.
Pondok ramadan hari kelima ini materinya adalah profil pelajar pancasila bersama Bu Yuni Fitriana sebagai pematerinya. Nyambung banget kan? Saya yakin, ingatan beliau pasti masih fresh, tentang materi profil pelajar pancasila. Karena beliau baru saja ikut bimtek kurikulum merdeka.
Tepat saja, Bu Yuni memulai ceramahnya dengan penuh semangat. Lagu profil pelajar pancasila dengan sigap beliau putar di layar LCD, dan tentunya membuat anak-anak bersemangat untuk bernyanyi dan mengikuti materi yang Bu Yuni sampaikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Masuk dalam Pembelajaran Ko Kurikuler
Dalam kurikulum merdeka yang digulirkan oleh Mas Menteri Nadim Makarim, pembelajaran itu terbagi menjadi dua. Yaitu pembelajaran intra kurikuler dan ko kurikuler. Pembelajaran intra kurikuler berarti pembelajaran yang sifatnya reguler. Artinya mengajarkan tentang mata pelajaran yang sudah ditentukan oleh pusat. Dengan capaian pembelajaran yang sudah ditentukan pula. Guru tinggal mengembangkan capaian pembelajaran tersebut menjadi alur tujuan pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Lalu guru menyusun modul ajar untuk digunakan dalam pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran ko kurikuler adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk menunjang penguatan profil pelajar pancasila. Di mana pelaksanaan penguatan profil pelajar pancasila ini dinamai projek penguatan profil pelajar pancasila. Untuk mempermudah pelaksanaan, guru menuangkan idenya dalam modul projek.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan profil pelajar pancasila?
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.