Semenjak PPKM diberlakukan, sejak itu pula saya selalu menyempatkan diri memasak.Tersebab ada sedikit waktu sebelum berangkat kerja. Apalagi tidak setiap hari kerja di kantor. PPKM menuntut kerja fifty-fifty. 50% kerja di kantor, 50 % lagi kerja di rumah.
Maka dari itu, setiap pagi nguprek di dapur, terkadang lebih dari dua resep masakan saya olah. Lama kelamaan datanglah si lelah. Setiap hari berjibaku di dapur untuk memenuhi ketersediaan makanan buat keluarga. Kadang ada rasa bosan pun capek badan.
Usir Kejenuhan Memasak dengan Menyalurkan Hobi yang Lain
Sekali waktu butuh memanjakan diri, meliburkan diri dengan aktivitas dapur, atau hanya masak yang ringan-ringan saja, menyiapkan menu-menu simpel saja, --- yang penting keluarga jangan sampai kelaparan.
Makanya beberapa hari ini saya jeda menulis artikel kuliner. Saya isi dengan posting video puisi pun video kegiatan sekolah. Musikalisasi puisi merupakan hobi saya yang lain, maka ibarat kata, sambil mengasah kemampuan baca puisi, pun diniati turut serta meramaikan kanal video di Kompasiana. Jadilah hobi kedua saya, tersalurkan.
Tetiba saya ingat topik pilihan yang diberikan admin K di bulan ini, yaitu ide "Lomba 17an di rumah". Saya ingin nimbrung juga.
Lomba Memasak Online
Terbesit ide, dalam tulisan topik pilihan ini, saya sengaja menggabungkan dua kanal yang biasa saya isi. Kanal foody atau kuliner dan kanal video. Kok bisa?
Penjelasannya begini. Tentang ide Lomba 17an di rumah, ini terkait dengan kondisi saat ini. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat masih berlangsung, makanya kita tidak boleh melakukan aktivitas di luar secara berkerumun. Tentu yang kita pikirkan, kira-kira lomba apa ya, yang bisa dilakukan di rumah dan itu menarik minat masyarakat.
Saran saya, cobalah mengadakan lomba memasak online. Caranya anda pasti sudah paham. Ya, peserta cukup mengirimkan video memasak kepada panitia lomba.Tentunya tema masakan, bahan dan alat apa saja yang digunakan, bisa dimusyawarahkan.
Saya pikir ini lomba yang menarik. Apalagi kalau dalam ketentuan lomba, pesertanya ditentukan berpasangan. Bisa suami istri, bisa ibu dan anak, bisa kakak dan adik, -- bisa diaturlah bagaimana agar menarik. Lomba ini di samping menuntut kekompakan peserta, kreatifitas memasak, pun kepiawaian membuat video yang menarik.
Lebih keren lagi, bila video masak tersebut diuplod di channel YouTube nya masing-masing, bisa dinilai juga jumlah like dan viewernya. Kan sekarang lagi musim tuh.