Lihat ke Halaman Asli

Siti Nazarotin

TERVERIFIKASI

Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Awalnya Saya Mengira, Memasak Nasi Kuning itu Ribet

Diperbarui: 11 Juni 2021   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasi Kuning (Foto; Siti Nazarotin)

Selamat malam semua, semoga sehat selalu dan jangan lupa bahagia ya. Mengapa saya posting tulisan malam-malam? Harapan saya agar  setelah membaca artikel ini, anda bisa terinspirasi dan tidak bingung lagi menentukan menu masakan untuk besuk. Anda setuju?

Tumpeng nasi kuning dalam acara ulang tahun | sumber: netifly.app

Resep yang akan saya bagikan ini merupakan resep yang sudah sangat femilier dalam masyarakat jawa. Pasalnya masakan ini sering kita jumpai dalam acara perayaan atau acara upacara adat maupun selamatan yang digelar di masyarakat jawa. Di samping sudah populer di daerah jawa, nasi kuning juga sudah merambah ke berbagai wilayah di nusantara seperti, daerah Bali, Manado dan Banjar.

Di daerah jawa, khususnya Jawa Timur, Nasi Kuning disebut juga dengan nasi punar. Saya kenal pertama kali dengan nasi kuning itu, disajikan pada upacara temu manten. Di mana pada saat pengantin pria dan wanita bersanding di pelaminan, ada adegan saling suap, dan yang digunakan adalah nasi kuning ini. Sepiring berdua lagi, duh jadi ingat kala itu. Wkwkwkwk.

Nasi Kuning Adalah Makanan Tradisional yang Telah Ada Ratusan Tahun yang Lalu

Apabila ditelusuri, ternyata orang yang masak nasi kuning di daerah luar jawa itu, kalau ditanya silsilahnya masih keturunan jawa. Namun belum diketahui berasal dari daerah jawa mana.

Dalam tradisi masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu, nasi kuning sering digunakan pada perayaan hari kuningan.  Nasi kuning biasanya dibentuk kerucut menyerupai gunung dan disebut dengan tumpeng. Dan ternyata nasi kuning ini merupakan makanan tradisional yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Nasi kuning telah ada sejak kerajaan Hindu muncul di tanah Jawa.

Seiring dengan masuknya agama Islam di tanah jawa, nasi kuning yang dibentuk nasi tumpeng tidak begitu saja dihilangkan. Masih tetap digunakan namun malah bertambah fungsi yaitu sebagai ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan kepada Allah, tentu saja dibarengi dengan ritual doa yang dikemas dalam kegiatan keagamaan.

Nasi Kuning, Makanan Tradisional yang Melegenda dan Semakin Membumi

Saat ini hampir di seluruh nusantara, mengenal nasi kuning. Tidak sekadar disajikan pada acara perayaan atau upacara adat saja, namun sudah menjadi masakan yang ada di daftar menu rumah makan, mulai yang dijual di pinggir jalan sampai rumah makan bintang lima.

Tumpeng nasi kuning untuk acara perayaan HUT RI | sumber gambar: suara.com

Saat ini, acara yang paling sering menggunakan makanan nasi kuning sebagai sajiannya adalah, acara temu manten, acara perayaan Hari Kemerdekaan RI, acara ulang tahun, acara pisah kenal dalam suatu jabatan tertentu, acara purna tugas dan lain sebagainya.

Hal ini tak disia-siakan oleh pelaku bisnis kuliner dalam negeri. Disediakanlah paket-paket tertentu dalam usaha kulinernya. Mulai dari nasi bungkus, nasi kotak, paket tumpeng nasi kuning dengan bermacam-macam lauk dan sayuran, sesuai dengan pesanan. Mulai dari tumpeng mini, tumpeng paket 5 orang, 10 orang atau sesuai dengan orderan pelanggan. Menyediakan jasa catering dan bisa COD an pula.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline