Lihat ke Halaman Asli

Siti Nazarotin

TERVERIFIKASI

Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tahu Mercon, Dhuarnya Bikin Semangat

Diperbarui: 10 April 2021   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahu mercon maknyos | Foto: Siti Nazarotin


Yuk kita masak besar gaes. Iya, kali ini saya akan bagikan resep dengan jumlah bahan yang lumayan besar.

Sebelumnya izinkan saya sedikit bercerita ya. Kemarin, tepat dua tahun Ayah saya wafat. Untuk memperingatinya, kami ke empat anaknya sepakat mengadakan acara khatmil Qur'an dengan mendatangkan tetangga kanan kiri.

Setiap ada acara seperti itu tentunya kami sebagai tuan rumah selalu menyiapkan jamuan makanan. Dalam keluarga kami, selalu ditekankan, konsep kesederhanan dalam hal apapun termasuk dalam hal makanan. Yang terpenting adalah acara khatmil Qur'an dan mendoakan mendiang Ayah berjalan khusuk dan penuh hikmat.

Sajikan Kudapan Sederhana Namun Enak

Meskipun sederhana, bukan berarti kami sembrono dalam menjamu para tamu undangan. Oleh karena itu, kami berpikir bagaimana menghidangkan sesuatu berbahan dasar yang tidak mahal namun lezat.

Di daerah kami, Blitar, kudapan Tahu Mercon cukup populer dan banyak diminati masyarakat. Penamaan tahu mercon sendiri dipakai untuk menggambarkan bahwa makanan ini sangat pedas dan panas , ibarat mercon atau petasan. Dhuuarrrr. Eh, Kaget ya!

Makanya kamipun memilih tahu mercon ini sebagai salah satu kudapan yang akan kami sajikan pada para tamu.

Di rumah sendiri, saya adalah ratu kuliner. Seperti ibu rumah tangga lainnya, namanya ratu tentulah yang menjadi penguasa di area dapur keluarga. Rupanya gelar inipun berlanjut ketika saya kerap menganggit artikel kuliner di Kompasiana. Gelar yang disematkan oleh rekan-rekan KPB merupakan apresiasi sekaligus pelecut semangat saya untuk lebih intens menulis artikel kuliner.

Kakak Ipar Saya Lebih Jago Masak

Namun dalam keluarga besar kami, kakak ipar saya lebih jago memasak. Saya banyak belajar darinya. Kakak ipar saya sudah terbiasa memasak dalam jumlah besar. Sering dimintai tolong tetangga yang punya hajat. Masakannya enak dan dalam memasak, ia sangat cepat dan cekatan.

Kemarin kami berempat, -- saya dan ke tiga kakak ipar saya -- saling bahu membahu menyelesaikan beberapa menu masakan dalam sehari buat acara tersebut. Kakak ipar (istri dari kakak ke dua saya) yang bertindak sebagai kepala chef.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline