Lihat ke Halaman Asli

Siti Nazarotin

TERVERIFIKASI

Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tradisi Unggahan, Filosofi Apem dan Resep Apem Gula Merah

Diperbarui: 3 April 2021   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Siti Nazarotin


"Tradisi Unggahan merupakan upacara selamatan kepada leluhur masyarakat adat Bonokeling, Banyumas, Jawa Tengah. Biasanya dilaksanakan pada hari Jumat terakhir menjelang bulan Ramadan. Peserta Tradisi Unggahan berjalan kaki dari rumah mereka berpuluh kilometer menuju makam leluhur sebagai wujud rasa hormat dan pengabdian."

Merujuk pada catatan wikipedia di atas, ternyata tradisi Unggahan tidak hanya dilakukan di daerah saya saja, namun hampir di seluruh daerah di Indonesia terutama di Jawa.

Tradisi Unggahan yang Tetap dilestarikan

Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, hampir di seluruh pelosok tanah air, termasuk di daerah saya menjalankan tradisi Unggahan, yaitu kenduri dalam rangka menyongsong kedatangan bulan ramadhan.

Dalam kegiatan Unggahan tersebut diisi dengan doa bersama dan makan bersama.

Doa bersama yang pertama untuk mendoakan para leluhur yang telah mendahulu kita, sebagai permohonan ampun atas semua dosanya.  

Yang ke dua mendoakan diri sendiri dan keluarga agar selalu diberi kesehatan lahir dan batin sehingga bisa menjalankan seluruh amalan di bulan ramadhan dengan baik.

Setelah doa bersama usai, dilanjutkan makan bersama. Sajian dalam makan bersama terdiri nasi gurih, sambal goreng, ayam goreng atau ayam bumbu lodho, mi goreng, srundeng dan apem.

Filosofi Apem

Apem adalah salah satu makanan yang selalu ada dalam acara Unggahan tersebut. Ternyata apem sudah ada sebelum agama islam datang di bumi pertiwi ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline