Lihat ke Halaman Asli

Siti Nazarotin

TERVERIFIKASI

Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Berbeda untuk Bersama

Diperbarui: 7 Mei 2020   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: diy.kemenag.go.id

Hari ini umat Islam menjalankan puasa hari ke 14, pada saat yang sama umat Budha memperingati Hari Raya Waisak 2564 BE. Dua momen yang sama-sama suci bagi pemeluknya. Sama-sama mempunyai nilai tinggi  dalam pemahaman agamanya masing-masing. 

Kedua pemeluk agama ini sama-sama mengagungkan ibadah dan peringatan agamanya.

Umat islam berlomba-lomba dalam memperbanyak ibadah dan amalan di bulan ramadhan selama 1 bulan lamanya. Umat islam berlomba-lomba untuk meraih derajat yang mulia yaitu taqwa.

Sedangkan umat Budha memperingati Tri Suci Waisak yaitu yang pertama, peringatan lahirnya Sidarta Gautama sekaligus pencipta agama Budha. Yang kedua adalah memperingati Sidarta mencapai penerangan agung dan menjadi Budha, yang ketiga adalah peringatan wafatnya Sidarta Gautama.

Ibarat kata, Umat Islam dan Umat Budha sebagai pemain konser musik dengan genre yang berbeda yang tampil dalam satu panggung akbar, maka diharapkan keduanya menampilkan yang terbaik dan totalitas. Agar konser tersebut bisa dinikmati dan menghibur para penonton.

Maksudnya adalah, masyarakat sangat perlu mendapatkan pencerahan dan teladan yang baik dari masing-masing penganut agama, baik Islam maupun Budha.

Ramadhan bulan kemenangan/kaltim.tribunnews.com

Kalau kedua pemeluk agama tersebut bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, sesuai dengan agamanya masing-masing, maka yang terjadi adalah terciptanya toleransi yang tinggi antar pemeluk agama yang pada akhirnya akan terwujud pula semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika, yang menjadi salah satu perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Begitu juga semua agama yang  yang diakui negara.

Meskipun ibadah dilakukan di rumah, namun kemuliaan Ramadhan dan Tri Suci Waisak tidak akan pernah berkurang sedikitpun.

Semoga kita sebagai bangsa yang beragama, bisa hidup lebih rukun lagi, hidup bersanding dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, bersama-sama menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar Pandemi Corona segera berakhir dan Negara Indonesia tetap jaya selama-lamanya. Aamiin

Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin
Blitar, 7 Mei 2020

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline