Lihat ke Halaman Asli

Siti Nazarotin

TERVERIFIKASI

Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Sayur Lodeh Jantung Pisang Lezatnya Nendang, Bikin Lidah Bergoyang

Diperbarui: 18 April 2020   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi/Siti Nazarotin

Jumpa lagi denganku yang hobby nulis kuliner. Eh itu artinya hobby makan juga ya. Jadi malu. Setiap saat bawaannya mau makan dan ngemil saja. Makanya bodiku semakin bulat saja. Tapi tak apalah yang penting sehat kan.

Hari ini aku masak sayur jantung pisang atau di daerahku biasa di sebut "ontong". Si jantung pisang kali ini aku masak lodeh saja. Selain rasanya gurih, juga mengenyangkan.

Bahan baku Sayur Jantung Pisang/Siti Nazarotin

Seperti sayur lodeh lainnya sayur jantung pisang ini menggunakan bumbu bawang merah, bawang putih, cabe, garam dan gula. Bedanya kali ini aku tambahkan kemiri, lengkuas, daun jeruk dan kunyit. 

Bagian yang keras dari jantung pisang harus dibersihkan/Siti Nazarotin

Cara membuatnya, rebus bagian dalam jantung pisang, hari ini aku masak 2 buah jantung pisang(hilangkan 2 atau 3 lembar bagian luar), setelah matang hilangkanlah terlebih dahulu bagian yang keras dari bunganya (kecil memanjang seperti lidi) agar tidak mengganggu ketika dimakan. 

Goreng 12 siung bawang merah, 6 siung bawang putih, 15 buah cabe rawit, 3 buah kemiri dan 1 ruas kunyit. Setelah digoreng haluskan dengan cobek.

Panaskan santan encer 1500 ml sampai hampir mendidih, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, masukkan pula 3 lembar daun jeruk purut, lengkuas dimemarkan, garam halus, gula dan kaldu jamur secukupnya.

Tunggu bumbu meresap/Siti Nazarotin

Setelah bumbu meresap, masukkan 500 ml santal kental dan aduk kembali sampai mendidih lagi. Jangan lupa tes rasa, setelah  pas rasanya, letakkan Sayur Jantung Pisang ke dalam mangkuk. 

Sayur Jantung Pisang  sudah terhidang, lezatnya nendang bikin lidah bergoyang. 

Semenjak WFH, aku jadi rajin masak. Ada saja yang ingin kumasak. Entah itu sayur ataupun jajanan. Inilah salah satu hikmah dibalik musibah. Meskipun WFH, namun lembaga di mana aku bekerja, tetap memberlakukan piket.

Setiap hari ada 2 orang yang piket. Namun, karena terkait tugas tambahan yang diberikan padaku, mau tidak mau hampir setiap hari aku tetap masuk.

Nah, untuk mengantisipasi agar waktu makan siang tidak usah keluar untuk beli nasi bungkus, aku selalu membawa bekal dari rumah. Seperti hari ini, aku membawa nasi dan Sayur Jantung Pisang. Tidak hanya untuk dimakan sendiri, namun juga aku tawarkan kepada guru piket.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline