Perusahaan menggunakan analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan, membandingkan keadaan perusahaan tahun lalu dengan tahun ini apakah perusahaan tersebut berkembang atau tidak, dan untuk mempertimbangkan keputusan perusahaan tahun yang akan datang tergantung dengan kinerja perusahaan tersebut.
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. (ALMI) merupakan produsen aluminium lembaran terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, ALMI didirikan pada tahun 1978 dan beroperasi secara komersial pada permulaan tahun 1983, dengan kapasitas produksi sebesar 12.000 ton dan 4.800 ton per tahun untuk masing-masing jenis produk aluminium sheet dan aluminium foil.
Pada awalnya produk-produk yg diproduksi ALMI bertujuan untuk melengkapi pasokan bahan dasar produksi majemuk perabotan rumah tangga. Seiring dengan kenaikan permintaan yg semakin tinggi, ALMI secara berangsur-angsur menaikkan kapasitas produksi, yang sampai saat ini mencapai 144.000 ton untuk produk aluminium sheet dan 18.000 ton untuk aluminium foil.
ALMI menggunakan teknologi terkini untuk mendukung kelancaran proses produksi agar dapat terus memperluas dan meningkatkan fasilitas produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, serta memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam bisnis aluminium sheet di kawasan Asia Tenggara. Untuk mempertahankan posis utama sebagai perusahaan bisnis alumunium, ALMI menggunakan penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan.
Kinerja suatu perusahaan dapat digambarkan sebagai upaya formal oleh perusahaan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan perusahaan selama periode tertentu (Hanafi & Halim, 2007). Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk membuat perkiraan dan konklusi yang berguna dalam analisis bisnis (Wild, 2005).
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio- rasio agar dapat menilai keadaan historical finansial perusahaan, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba- rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi.
Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang dinyatakan secara relatif maupun absolut untuk mendefinisikan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan (financial statement) (Arifin,2006).
Kelompok Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan membiayai operasi dan memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
- Rumus Current Rasio = (Asset Lancar/ Liabilitas lancar) x 100%
- Rumus Quick Rasio = (Asset Lancar - Persediaan/ Liabilitas lancar) x 100%
2. Rasio Solvabilitas