Laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan dan beban, karena akuntansi pada dasarnya mengikuti konsep biaya perolehan, akuntansi akrual, dan konsep perbandingan. Laba tidak didefinisikan secara terpisah dari istilah pendapatan dan biaya, sehingga definisi laba sebagai pendapatan dikurangi biaya adalah definisi struktural.
Laba merupakan hasil penetapan prosedur yang tidak hanya memiliki makna sintaktik. Akuntan membutuhkan pemahaman rinci mengenai prosedur akuntansi untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan laba, sehingga laba tidak dapat diinterpretasikan secara intuitif. Pengukuran pendapatan dan biaya menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum juga didasarkan pada prinsip historical cost, sehingga laba yang dihasilkan memperhitungkan daya beli dan perubahan harga karena laba dianggap sebagai suatu unsur yang komprehensif dan kompleks dalam pengimplementasian kinerja suatu perusahaan. Pembahasan mengenai laba tidak hanya dibatasi oleh tataran sintaktik saja, melainkan tataran semantik dan juga pragmatik. Hal tersebut yang memberikan perbedaan cakupan pembahasan laba dengan unsur-unsur laporan keuangan lain.
Konsep Laba dalam Tataran Semantik
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan permasalahan makna bahwa simbol atau elemen laba perlu diberikan dalam perekayasaan pelaporan keuangan agar lebih informatif dan bermakna. Pemaknaan secara semantik pada akhirnya menentukan konsep makna sintaktik laba, yakni:
1. Alat ukur kinerja perusahaan
laba mewakili kinerja keuangan perusahaan karena dapat menentukan indikator keuangan utama yang mencakup ROI, ROA, atau ROL sebagai ukuran efisiensi. Efisiensi tersebut merupakan kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang diberikan sebagai output untuk menghasilkan input yang maksimal.
2. Konfirmasi ekspektasi Investor
Konfirmasi ekspektasi terhadap laba dapat diartikan sebagai alat untuk mengkonfirmasi ekspektasi investor tersebut, mengingat investor menggunakan semua informasi yang dipublikasikan sebagai dasar keputusan investasi mereka melalui peramalan pendapatan. Adapun asumsi lainnya yakni, bahwa pasar secara teoritis harus bereaksi terhadap pengumuman laba. Sehinggaramalan investor harus mencerminkan laba yang konsisten dengan apa yang dilaporkan perusahaan dalam laporan keuangannya.
Konsep Laba dalam Tataran Sintatik