Lihat ke Halaman Asli

Stabilitas Nilai Valuta Asing Tak Terkendali Memicu Kacaunya Harga Produksi Nasional

Diperbarui: 3 Mei 2023   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai rupiah mengalami kenaikan dan penurunan dalam jangka waktu yang pendek. Namun, ketika mengalami kenaikan, maka nilai rupiah akan bertahan dalam jangka waktu beberapa periode bulan. Kondisi perekonomian secara menyeluruh menjadi indikator stabilitas nilai mata uang pada beberapa negara.

Dengan penutupan nilai rupiah pada Rp 15.470 per dolar AS, menjadi pendorong aliran dana investasi yang muncul dalam pasar uang domestic senilai Rp 34,56 triliun. Nilai rupiah yang semakin melemah mengancam penetapan harga produksi yang terjadi secara nasional. Pelemahan nilai rupiah yang mulai terjadi sejak awal tahun 2023, menjadi kekacauan pada perencanaan produksi dan pemesanan bahan baku produksi.

Harga produksi merupakan alat peraih keuntungan yang dimiliki perusahaan dengan diproses melalui perencanaan produksi. Ketika harga produksi yang ditetapkan menggunakan harga bahan baku ketika rupiah melemah, maka jelas kerugian yang akan diperoleh perusahaan. Nilai valuta asing digunakan untuk mempermudah transaksi-transaksi keuangan perdagangan internasional dapat dilakukan di pasar valuta asing.

Hadist Riwayat Turmudzi menyatakan bahwa perjanjian boleh dilakukan kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalakan yang haram, dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.

Perubahan dalam penetapan harga jual dari nilai produksi akan terdampak pada peroleh pendapatan. Dalam penetapan harga produksi yang baru akan berimbas pada penentuan harga jual perusahaan. Sehingga, nilai saing perusahaan dan kompetitor produk akan sangat berpengaruh. Namun, ketika harga jual yang ditetapkan dilandasi ketika rupiah mengalami penguatan, maka nilai jual yang diberikan akan menjadi nilai tambah yang diluar kewajaran.

Al-Qur'an tidak secara langsung menguraikan tentang harga produk yang dijual yakni bergantung, namun hanya mengungkap pemenuhan harga produksi dari jual beli dalam kecenderungannya yang masih ada pada surat Al-Baqarah 275, yaitu: "Orang yang makan (mengambil) riba tidak tahan tapi biasanya kemapanan orang yang kerasukan setan karena (tekanan) kegilaan."

Kondisi seperti itu disebabkan karena mereka mengatakan (berpendapat), padahal jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Mereka yang telah mencapai larangan dari Allah dan kemudian terus berhenti (mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya sebelum (sebelum datangnya larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah SWT. Orang yang mengembalikan (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka, mereka akan hidup di dalamnya.

Harga jual yang dilandasi pada nilai produksi yang stabil patut memberikan nilai keuntungan yang seimbang. Namun, ketika harga jual yang diberikan terlalu tinggi ketika terjadi penguatan nilai rupiah, maka riba' yang terjadi pada penggunaan nilai valuta asing. Permintaan dan penawaran valuta asing merupakan benda ekonomis yang digunakan sebagai pengganti uang dan barang.

Nilai valuta asing yang bisa digunakan untuk memberikan nilai yang lebih tinggi pada sebuah produk. Perubahan yang terjadi pada nilai valuta asing memiliki dampak yang mempengaruhi laju arus modal didalam perusahaan maupun paada investasi yang dimiliki.

Bagaimana pendapatan dan produksi dalam sebuah perusahaan sangat terdampak dari kestabilan valuta asing? Hal ini bisa ditunjukkan dari nilai bahan baku yang dibeli sebelum terjadinya proses produksi. Dalam perubahan nilai valuta asing, bahan baku yang diimpor akan mengalami proses perubahan nilai, sedangkan harga jual masih menggunakan nilai harga jual sebelumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline