Lihat ke Halaman Asli

SITI NABIILAH

MAHASISWA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Potensi Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Selatan: Tantangan dan Peluang untuk Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 7 November 2024   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi ekonomi yang beragam dengan luas wilayah mencapai 1.804,94 km dan jumlah penduduk sekitar 236.466 jiwa pada tahun 2020. Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, kabupaten ini menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan pembangunan ekonomi wilayahnya. Sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan menjadi tulang punggung perekonomian daerah, namun produktivitas yang rendah serta nilai tambah produk yang terbatas menjadi kendala utama.

Menurut Rustiadi et al. (2011), pengembangan wilayah yang efektif memerlukan identifikasi potensi unggulan sebagai basis perencanaan pembangunan. Oleh karena itu, analisis sektor basis dan non-basis menjadi penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan. Metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share telah terbukti berguna dalam mengidentifikasi sektor unggulan dan menganalisis pergeseran struktur ekonomi. Penelitian Jumiyanti (2018) menunjukkan bahwa analisis LQ dapat mengungkap keunggulan komparatif suatu daerah dalam memproduksi komoditas tertentu. Di sisi lain, analisis Shift Share memberikan gambaran tentang kinerja sektor-sektor ekonomi daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih luas (Muta'ali, 2015).

Melalui identifikasi sektor unggulan dengan analisis LQ dan Shift Share, pemerintah daerah dapat menyusun kebijakan pengembangan yang lebih terarah. Konsep pengembangan wilayah berbasis potensi lokal, seperti yang diungkapkan oleh Adisasmita (2013), menggarisbawahi pentingnya pengembangan sektor-sektor unggulan. Dengan memahami potensi dan dinamika ekonomi wilayah, diharapkan dapat disusun strategi pembangunan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. Sektor pertanian, yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, berkontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah. Namun, tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan akses teknologi, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia harus diatasi. Di sisi lain, sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Menurut Sulaiman dan Rahman (2019), pengembangan sektor perikanan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ketahanan pangan, dengan catatan bahwa pengelolaan yang berkelanjutan dan inovasi dalam praktik budidaya diperlukan.

Penting bagi pemerintah daerah untuk melakukan analisis menyeluruh terhadap potensi ekonomi yang ada dan merumuskan kebijakan berbasis data yang akurat. Pendekatan berbasis data akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategis, serta meminimalkan risiko kegagalan dalam program pembangunan. Penelitian oleh Sihombing dan Nasution (2021) menunjukkan bahwa penggunaan metode analisis yang tepat dapat meningkatkan efektivitas program pembangunan ekonomi daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline