Saat ini, Teknologi Artificial Intelligence atau kerap dikenal dengan AI sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi. Teknologi AI (Artificial Intelligence) merujuk pada kemampuan komputer atau mesin untuk melaksanakan tugas yang biasanya membutuhkan tingkat kecerdasan layaknya manusia. Teknologi AI (Artificial Intelligence) telah menjadi kekuatan pendorong dibalik kemajuan rebotika, sistem informasi, dan komunkasi mesin ke mesin yang pada akhirnya telah mengubah cara kerja bahkan interaksi manusia dengan teknologi. Dalam era digital ini, AI (Artificial Intelligence) telah memberikan dampak yang sangat signifikan pada berbagai aspek kehidupan, namun apakah dampak tersebut dapat menjadi peluang bagi manusia atau sebaliknya menjadi sebuah ancaman?
secara umum, teknologi AI (Artificial Intelligence) dapat dianggap sebagai peluang yang menjanjikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu peluang besar yang ditawarkan oleh teknologi AI (Artificial Intelligence) ialah kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence), mesin dapat dilatih untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan waktu dan usaha yang besar, seperti melakukan analisis mendalam terhadap suatu data, memproses bahasa alami dengan akurasi tinggi, dan membantu dalam pengambilan keputusan yang kompleks. Keberadaan teknologi AI (Artificial Intelligence) akan memberikan manusia keleluasaan untuk terbebas dari tugas-tugas rutin dan monoton yang dapat memakan waktu cukup lama, sehingga mereka dapat lebih fokus dan terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan yang lebih kreatif dan dalam interkasi sosial dengan sesama manusia.
Bukan hanya di dunia pekerjaan, dalam berbagai industri pun, teknologi AI (Artificial Intelligence) memiliki peranan yang penting. Di sektor produksi, teknologi AI (Artificial Intelligence) dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses produksi, menyusun jadwal kerja, mengendalikan peralatan secara otomatis, dan mengawasi rantai pasokan secara efisien, yang dimana dengan bantuan teknologi AI (Artificial Intelligence), industri dapat mengoptimalkan alur kerja dan mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan dalam produksi. Selain itu teknologi AI (Artificial Intelligence), juga memiliki potensi besar dalam membantu sektor kesehatan, contohnya di bidang kesehatan, AI (Artificial Intelligence) dapat membantu dalam diagnosis penyakit yang kompleks dan memprediksi risiko penyakit tertentu. Dengan demikian, penggunaan kecerdasan buatan bukan hanya memberikan kemudahan dan efisiensi di banyak aspek kehidupan manusia, tetapi juga membuka potensi baru dalam kemajuan teknologi dan kecerdasan manusia.
Namun demikian, teknologi AI (Artificial Intelligence) juga menyimpan potensi sebagai ancaman. Salah satu ancaman dari perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence) ialah yang dapat terjadi dalam masyarakat, yaitu kekhawatiran tentang penggantian manusia oleh mesin atau kehilangan lapangan kerja telah menjadi isu yang sering diperbincangkan. Misalnya, beberapa pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia sekarang dapat diotomatiskan dengan menggunakan AI (Artificial Intelligence), sehingga dapat menggantikan manusia. Tanpa langkah-langkah yang tepat untuk memastikan terciptanya peluang kerja yang baru, individu-individu yang kehilangan pekerjaan mereka akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Oleh karena itu, Jika tidak ada program yang memadai yang dapat diterapkan untuk menggantikan lapangan pekerjaan yang hilang ini, maka kemungkinan besar akan terjadi ketimpangan sosial dan ekonomi yang signifikan. Ketimpangan sosial dan ekonomi tersebut tentunya dapat berdampak meluas ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan, pendidikan, dan akses terhadap layanan publik.
Selain itu, perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence) juga menghadirkan potensi masalah etika dan privasi yang serius. Risiko penyimpangan data pribadi yang sensitif dapat mengancam kehidupan pribadi dan kebebasan individu, dimana seiring dengan berkembangnya kemampuan AI dalam mengakses informasi yang sebelumnya sangat rahasia dan menyusup ke dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga perlindungan privasi dan etika dalam penggunaan teknologi AI (Artificial Intelligence) harus diutamakan agar masyarakat dapat merasa aman dan terjamin dari penyalahgunaan data. Selain itu, etika dalam penggunaan AI juga harus diperhatikan, termasuk menghindari diskriminasi dan penyalahgunaan teknologi ini untuk tujuan yang negatif.
Secara keseluruhan, teknologi AI (Artificial Intelligence) adalah bidang yang menjanjikan dan menantang. Peluang dan ancaman yang melekat padanya membutuhkan pendekatan yang bijak dalam pengembangannya. Dengan memahami secara menyeluruh kemampuan dan potensi risiko yang terkait dengan teknologi AI (Artificial Intelligence), kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat guna mengoptimalkan manfaatnya sambil menjaga keseimbangan etika dan keadilan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memiliki kesadaran dan tindakan yang tepat dalam memastikan bahwa teknologi AI (Artificial Intelligence) digunakan untuk kebaikan manusia secara keseluruhan. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri juga harus bekerja sama untuk membangun kerangka kerja yang memastikan penggunaan teknologi AI (Artificial Intelligence) yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan kerjasama dan tanggung jawab bersama, kita dapat memanfaatkan potensi teknologi AI (Artificial Intelligence) secara maksimal sambil memastikan bahwa dampak negatifnya diminimalkan dan kebaikan manusia menjadi prioritas utama.
Artikel opini ditulis oleh Siti Mustika Yanti (221330081) Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 3 UIN SMH Banten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H