Lihat ke Halaman Asli

Dampak Psikologis Bullying pada Siswa SD/MI, Apa yang Harus Diketahui Orang Tua?

Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah menjadi rahasia umum jika kasus bullying atau perundungan sering terjadi pada siswa sekolah. Bukan hanya anak SMP dan SMA bahkan di lingkungan sekolah SD atau MI sudah sering terjadi kasus bullying. 

Bullying yang terjadi di sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah masalah serius yang dapat memengaruhi perkembangan emosional dan mental anak. Banyak orang tua mungkin tidak menyadari dampak psikologis yang dialami anak-anak mereka akibat bullying, sehingga penting bagi mereka untuk memahami isu ini dengan baik. Artikel ini akan membahas dampak psikologis bullying pada siswa SD/MI, informasi yang perlu diketahui orang tua, serta apa yang harus kita lakukan.

Masalah bullying tentu menjadi masalah serius bagi psikologi siswa, jika para orangtua tidak menyadari akan hal ini tentu saja akan menghambat proses berkembang dan belajar mereka.

Pertama, anak yang mengalami perundungan biasanya mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. Mungkin mereka merasa cemas saat pergi ke sekolah mereka akan dibully lagi dan juga hal ini dapat membuat siswa mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.

Kedua, bullying dapat merusak rasa percaya diri pada. Seringkali korban merasa dirinya tidak berharga karena sering di bully dan tidak diterima kehadirannya oleh teman sebaya mereka. 

Ketiga, korban bully dapat mengalami kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan sosialnya. Hal ini terjadi karena mereka merasa terasingkan dan kesepian yang dapat memperburuk emosional mereka. Tahukah para bunda, pembullyan yang terjadi di sekolah dasar bisa membuat korban tidak memiliki teman karena mereka takut jika korban selanjutnya adalah mereka. Para siswa biasanya memilih untuk menjauhi korban bully.

Keempat, korban bully sering mengalami penurunan prestasi akademik karena ketidakmampuan mereka untuk berkonsentrasi di kelas dan stress yang terus-menerus dapat mengganggu proses belajar mereka. Bayang-bayang tentang pembullyan biasanya terekam jelas di ingatan mereka hingga membuat kemampuan mereka menurun.

Kelima, dampak yang paling parah dari bullying adalah korban bullying seringkali memberikan perilaku menyimpang sebagai respon tekanan yang mereka alami, hal ini bisa saja berupa melanggar aturan sekolah, tindakan kekerasan, dan percobaan bun*h diri.

Dari kelima dampak di atas apa yang harus diketahui orang tua tentang psikologi anak mereka?Apakah anaknya mengalami perundungan atau tidak? Berikut ini hal yang harus diketahui oleh orang tua:

Pertama, orang tua harus mengenali tanda-tanda bullying pada anak mereka mungkin yang menjadi korban. Tanda-tanda ini bisa berupa perubahan perilaku, menurunannya prestasi akademik siswa, menghindari sekolah atau mereka tidak mau sekolah, dan keluhan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, dan sebagainya. 

Kedua, orang tua sangat penting untuk menciptakan komunikasi terbuka kepada anak mereka sehingga anak merasa aman untuk berbicara tentang pengalaman mereka di sekolah tanpa takut dihukum atau disalahkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline