Lihat ke Halaman Asli

Siti Munawarah

21107030075

Sebelum Mondokin Anak ke Pesantren, Inilah yang Harus Dipersiapkan oleh Para Orang Tua

Diperbarui: 14 Juni 2022   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Musim liburan tahun ajaran akan dimulai, setelah liburan panjang itu  anak-anak akan kembali menuntut ilmu di tempat sekolahnya masing-masing. Baik kembali ke sekolahan lama, karena belum selesai masanya, ataupun pindah ke sekolahan yang baru, karena sudah lulus sekolah.

Untuk orang tua yang menitipkan anaknya di pesantren, tentunya harus bersiap untuk  berpisah kembali dengan anak tercinta. Anak-anak yang harus kembali menjadi santri dan melewati hari-harinya dengan segala macam aturan.

kepada para orang tua ataupun anak-anak, ada beberapa pengetahuan dasar yang harus kita tau ketika memutuskan untuk menitipkan anak belajar di pesantren.

A. Pertama, memasukkan anak ke pesantren tentunya tidak sama dengan menyekolahkan di dekat rumah. Pesantren adalah sebentuk subkultur tersendiri yang memiliki aturan,nilai dan budaya yang unik, tentunya jauh berbeda dengan di rumah. Lebih bagus jika dari sebelum mondok,anak-anak kita telah di kenalkan dengan dunia pesantren. Boleh dengan cerita tentang pesantren atau ajaklah anak sesekali berkunjung ke pesantren-pesantren, agar mereka punya gambaran, bagaimana nantinya ketika mereka  mondok.

B. Kedua, Pada hakikatnya  hampir setiap pesantren, apa lagi yang tradisional,adalah rumah seorang (kyai ataupun habib) yang dipercayai oleh orang tua, mempunyai sedikit banyak ilmu ataupun metode pembelajaran tentang agama, yang tentunya akan berguna untuk bekal  anak-anak di masa yang akan datang. Jadi kita juga harus mengajarkan anak-anak kita sopan santun dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh kyai. Gak lucu kan kalo ada anak yang demo kepada kyainya atau guru-gurunya. 


Orang tua pun harus mengatur
Lantas, bukan Cuma anak-anak, kita, sebagai orang tua pun harus mengatur banyak hal kepada diri kita sebelum, selama dan seusai anak mencari ilmu di pesantren.

A. Pertama, Mulai, dari mengatur niat untuk memondokkan anak: agar mempunyai akhlakul karimah, memiliki bekal ilmu agama yang berkah dan tentunya bermanfaat, serta dapat belajar untuk mengamalkannya dikit demi sedikit. Jangan pula menitipkan anak ke pesantren karena sudah tidak sanggup untuk menasehati dan  menuntunnya.

B. Kedua, Jangan pula lupa meminta izin untuk menitipkan anak, memberi kepercayaan penuh pada orang yang dititipi, serta meminta maaf jika selama anak menuntut ilmu akan banyak merepotkan kyai dan guru-guru.

C. Ketiga, peliharalah relasi dengan Pengurus pesantren secara lahir dan batin. Setiap mengunjungi anak, luangkanlah waktu untuk bersilaturahmi dan beramah tamah dengan Pengasuh pondok ataupun guru-guru. Walau untuk Sekedar mengenal lebih baik dan menanyakan perkembangan anak yang dititipkan.

Terkadang bagi orang tua hak dan kewajibannya hanyalah  sebatas membayar uang bulanan / ssp dengan tepat waktu, dan anaknya memperoleh nilai raport yang bagus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline