Lihat ke Halaman Asli

Penggunaan Model Problem Based Learning di Dalam Pembelajaran

Diperbarui: 1 Juni 2023   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum merupakan seperangakat rencana atau pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dijadikan sebagai acuan dalam satuan pendidikan. Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematika atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 1920. 2004: 3).

Perubahan kurikulum bukanlah hal yang tabu bagi pendidikan di negara-negara maju dunia (seperti Jepang, Finlandia, USA, dan negar-negara lain. Menurut M. Asri (2017) Pada dasarnya dinamika kurikulum di Indonesia bertujuan agar pendidikan di Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju di dunia. Diantara kurikulum yang ada di Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 atau yang dikenal dengan kurtilas merupakan perubahan dari kurikulum 2006 yang dikenal dengan kurikulum KTSP.

Salah satu perbedaan kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum 2006 adalah peserta didik diharuskan untuk bisa membuka wawasan dan pengetahuan dengan sendirinya atau mandiri. Jika pada kurikulum 2006 guru masih menjadi pusat pembelajaran atau teacher center, hal tersebut berbeda dengan kurikulum 2013 yaitu peserta didik yang menjadi pusat pembelajaran atau student center, dan juga peserta didik dituntut untuk bisa bekerja sama atau berkolaborasi dengan peserta didik yang lain dan juga Peserta didik dituntut harus bisa mandiri dan bisa melakukan  pembelajaran dengan kelompoknya dengan cara berdiskusi sedangkan guru menjadi fasilotator dalam proses pembelajaran. Begitu juga dengan evaluasi pembelajaran mencakup 3 ranah yaitu Afektif, kognitif dan psikomotor.

Seiring dengan perubahan kurikulum maka model pembelajaranpun harus mengikuti perkembangan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang baru yaitu kurtilas. Biasanya guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah karena pembelajaran terpusat kepada guru. Namun pada kurikulum 2013 guru diperkenalkan dengan berbagai model pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran dan menjadikan peserta didik lebih mandiri dan lebih aktif. Salah satu model pembelajaran yang digalakan pada kurikulum 2013 yaitu problem based learning.

Problem based learning merupakan model pembelajaran dimana peserta didik bisa menganalisis masalah, mencari alternatif solusi dan bahkan bisa memecahkan permasalahan dengan cara berdiskusi dengan teman kelompoknya. Sehingga hasil pemecahan masalah tersebut bisa beragam dan bisa maksimal karena hasil dari pemikiran bersama. Selain itu dengan adanya kolaborasi dalam kelas peserta didik bisa saling membantu, saling mengingatkan, dan bisa mejaga keharmonisan kelas selain itu bisa melatih rasa tanggung jawab dan keberanian peserta didik yaitu dengan mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya. 

Dengan demikian tujuan pembelajaran yang harus dipenuhin oleh peserta didik dapat tercapai. Menurut Abidin ( 2014) Problem based learning merupakan model pembelajaran yang menyediakan pengalaman autentuk yang mendorong peserta didik untuk belajar aktif, mengkonstruksikan pengetahuan dan mengintergrasikan konteks belajar disekolah dan belajar dikehidupan yang nyata secara alami.

Model pembelajaran problem based learning dikaitkan dengan keadaan dan permasalahan yang sebenarnya di sekitar kita dan  bisa digunakan dalam banyak materi pembelajaran. Menurut Uswatun Hasanah1 , Sarjono 2, Ahmad Hariyadi3 (2021) Pembelajaran problem based learning (PBL) mampu memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa sehingga model ini dapat digunakan sebagai acuan guru dalam kegiatan pembelajaran guna untuk menciptakan suasana pembelajaran baru.

 

Saya selaku guru Biologi kelas XII memakai model problem based learning pada materi Herditas pada Manusia. Dimana salah satu materinya adalah kelainan genetik pada manusia . Dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada materi tersebut saya anggap berhasil, karena melihat proses pembelajaran yang aktif di kelas dan hasil dari pembelajaran lebih maksimal dan hampir 80% peserta didik tuntas pada materi tersebut.

Semoga dengan tulisan ini bisa memberikan referensi bagi bapak ibu guru yang ada di SMAN 2 Cileungsi khususnya dan Bapak Ibu Guru di Indonesia, bahwa model problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline