Lihat ke Halaman Asli

Siti Mugi Rahayu

Saya seorang guru yang tertarik pada pendidikan yang humanis.

Kita dan Pencuri: Saling Mencari Kelalaian

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua minggu lalu, rumah saya disatroni tamu tak diundang. Rumah saya ini memang tergolong rumah sepi di kala siang hari. Bisa dipastikan, tempat tinggal kami sudah dijadikan target incaran oleh para pencoleng tak berperikemanusiaan.

Malam itu, seperti biasa ketika saya turun dari kendaraan hendak membuka gerbang, saya dibuat melongo. Kok gemboknya hilang ? Melangkah ke jendela, ternyata benar dugaan selanjutnya, jendela tercongkel begitu saja. Malang memang, namun kami mengaku lalai karena jendela tidak memakai tralis.

Ketika saya mendongakkan kepala melihat pintu-pintu lemari yang terbuka lebar-lebar, tampaklah kepedihan mulai menjalari perasaan saya di antara tumpukan baju yang terburai berantakan di lantai. Laci lemari yang tengkurap tak jelas nasibnya. Kotak perhiasan kosong melompong di atas tempat tidur. Serrrr.... ingatan saya berlari begitu cepat pada laptop, tab, uang, surat-surat berharga dan seterusnya.

Segera saya hampiri tetangga untuk bertanya, adakah tamu yang datang siang tadi ? Tetangga saya kaget ketika saya ceritakan kondisi rumah yang dalam keadaan kacau. Lalu tiba-tiba putrinya yang masih kelas 1 SD menceritakan bahwa tadi siang ada tamu dengan dua buah motor menanyakan kami. Setelah itu, satu orang masuk sementara tiga orang menunggu di luar gerbang. Pekerjaannya memang rapi. Gembok entah diapakan, mungkin dicongkel atau bisa saja memakai cairan kimia yang mampu meluruhkan baja sekalipun. Menurut obrolan tetangga, maling sekarang pintar-pintar. Selain mereka menggunakan peralatan seperti obeng dan berbagai kunci lainnya, mereka juga menggunakan cairan setan peluruh baja. Bahkan, sudah dibuka beberapa tempat kursus membuka gembok dalam sekejap. Gusti...

Terus terang, saya sama sekali tidak menyangka rumah kami akan dikunjungi tamu tak diundang. Mau mencari apa mereka di sini ? Namun, ternyata inilah salah satu bentuk kelalaian yang lalu membuat kami tidak mempersenjatai rumah dengan teralis, kunci pintu yang lengkap, bahkan menyimpan semua peralatan dan pernak-pernik penting di tempat yang sama.

Pengalaman pahit disatroni pencuri ini benar-benar membelajarkan saya. Jika Anda belum merasa kehilangan apapun, bersegeralah untuk melindunginya sekarang juga. Para maling ini tidak pernah mau tahu bagaimana susahnya kita mencari uang untuk membeli laptop, tablet, handphone, atau perhiasan. Tips di bawah ini saya buat berdasarkan pengalaman pahit saya sendiri dan pengalaman para tetangga :

-- Pencuri akan mencari celah yang paling mudah, apakah mencongkel pintu, jendela, atau genteng. Untuk itu, berikan sesuatu yang sekiranya akan menyulitkan mereka dalam beraksi. Berilah teralis pada jendela, pasang kunci pintu yang lengkap, dan jangan gantungkan kunci di tempat yang mudah mereka ambil. Hindari penggandaan kunci yang bisa dilakukan oleh mereka untuk suatu ketika beraksi kembali.

-- Jangan menyimpan uang atau perhiasan dalam satu tempat yang sama di lemari yang sering kita pakai. Buatlah sebuah kotak rahasia di sebuah tempat yang sama sekali tidak terduga oleh para pencoleng. Bisa di dapur, gudang, atau tempat lainnya. Kejadian pencurian di rumah saya terjadi karena semua barang berharga disimpan di satu tempat yang mudah saya kunjungi. Ternyata, malingpun jadi mudah menggasaknya.

- - Pencuri jaman sekarang rupanya tidak pernah bermain sendiri. Mereka akan bahu membahu dan saling memberi peringatan kepada yang lainnya dalam beraksi. Modusnya bisa seakan-akan bertamu dan bersikap sepertii tamu biasa, atau seperti ketika kejadian di tempat saya, satu beraksi di dalam rumah dan tiga lainnya berjaga-jaga.

- - Kendaraan yang biasa dipakai adalah motor atau mobil boks. Jika mereka memakai motor, maka bisa dipastikan mereka hanya akan mengambil barang-barang berharga yang bisa dimasukkan ke dalam satu tas gendong. Sementara jika mereka membawa mobil boks, maka kemungkinan besar mereka akan menggasak barang-barang besar dan apapun yang dipastikan berharga buat mereka. Target operasinya adalah rumah kosong baik siang ataupun malam.

- - Curigalah pada orang asing yang datang baik ke rumah kita ataupun rumah tetangga. Jangan takut menegur atau meminta informasi siapa dan tujuan keberadaan mereka.

-- Terakhir, buatlah link keamanan yang lebih ketat di lingkungan sekitar Anda. Perbaiki sistem keamanan yang ada sekarang. Bagaimanapun keamanan tidak tercipta jika hanya dilakukan sendiri-sendiri. Kompaklah memberantas kejahatan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline