Lihat ke Halaman Asli

Siti Mugi Rahayu

Saya seorang guru yang tertarik pada pendidikan yang humanis.

Sudah Pernah Periksa Isi Handphone Anak SMA?

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini kejadian beberapa tahun yang lalu ketika ada acara supercamp di sekolah. Seorang siswa, sebut saja Andi nyaris gila ketika didapatinya video dirinya yang sedang mandi beredar luas seantero sekolah. Selidik punya selidik, video ini diabadikan oleh teman-temannya pada sore hari ketika Andi mandi.

Sebagai ilustrasi, Andi mandi di kamar mandi pertama, di kamar mandi kedua tiga orang temannya bahu membahu saling menyusun diri menshoot adegan Andi yang sedang mandi dari bagian atas kamar mandi. Kebetulan kamar mandinya lowong bagian atasnya.  Bisa disamakanlah dengan Anda apa yang dilakukan pada saat Anda,  kaum lelaki mandi. Kurang lebih seperti itulah Andi bergaya.

Tidak lebih dari setengah jam, hampir semua anak di sekolah sudah menonton video tersebut. Andi pucat pasi. Dia langsung menangis kebingungan.  Dalam kasus ini, secara psikologis Andi yang menjadi korban merasa stress berat. Sampai akhirnya untuk beberapa hari dia tidak mau masuk sekolah karena trauma dan malu. Hal ini bisa dibayangkan dan dimaklumi kenyataannya. Akhirnya kasus ini berkembang menjadi Kasus Luar Biasa.

Pada malam itu juga, guru yang bertugas langsung meminta semua siswa menghapus video tersebut dari handphone siswa. Lalu ketika siswa sedang mengikuti rentetan acara supercamp, guru secara bergerilya melakukan sidak dan menyita semua HP siswa.

Tahukah Anda apa saja isi Handphone para murid SMA tersebut? Sebelumnya mungkin guru-gurupun tidak membayangkan ini karena dari penampakan, siswa semuanya "pasang tampang baik", namun isi HPnya luar biasa. Pada sidak pertama tersebut, didapatilah beberapa handphone bervideo panas dan  memuat foto-foto artis bugil.

Akhirnya, dewan sekolah  sejak saat itu melarang siswa membawa HP berkamera ke sekolah. Semua HP yang kepergok dibawa oleh siswa akan langsung di sita dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing.

Begitulah, ternyata siswa zaman sekarang berlindung dengan mengandalkan tampangnya yang innocent agar tetap bisa terhindar dari prasangka guru-guru. Namun, sekali lagi orang tua dan guru dilarang lengah dalam menghadapi masalah ini. Bagaimanapun, perkembangan zaman lekat sekali dengan gaya hidup mereka karena mereka ada di zaman tersebut. Tidak mungkin mereka dan kita menghindari kemajuannya. Gurupun dilarang gaptek, sekali-kalilah lihat HP di counter HP, pegang-pegang dan coba-coba. Agar tidak dibohongin anak-anak didiknya.

Dalam usia SMA, rasa ingin tahu siswa akan hal-hal baru tersebut memang harus difahami sebagai suatu perkembangan psikologis. Namun, tugas perkembangan ini tetap harus jadi perhatian pokok orang tua dan guru untuk tidak terlalu mempercayakan mereka mengarunginya sendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline