Lihat ke Halaman Asli

Siti Mugi Rahayu

Saya seorang guru yang tertarik pada pendidikan yang humanis.

Kompasiana TV: Bintangnya Masih Cindy

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Gara-gara ada Kompasiana TV, tiap malam saya agak berebut remote dengan anak-anak yang menanti tayangan-tayangan favorit mereka. Ya sudahlah, akhirnya kalau di acara mereka iklan, saya berkesempatan menonton para kompasianer sedang mengungkapkan pendapatnya, begitupun sebaliknya. Karena baru juga, saya suka penasaran bagaimana penampilan mereka satu per satu atau siapa saja sih yang bakal nampang di TV malam ini ?

Walhasil, syukur alhamdulillah walaupun kadang-kadang tidak utuh namun sudah dua malam ini saya menonton Kompasiana TV. Apanya sih yang seru ? Pertama, seru-seruan dimulai kalau para blogger ini terlihat salah tingkah atau memperbaiki penampilan gitu, mungkin sadar kamera tiba-tiba. Kedua, kalau tiba-tiba ada yang lewat di belakang si kompasianer dan atau si kompasianernya lalu ikut ngobrol dulu dengan orang yang di belakangnya itu. Kesannya perbincangan di tipi ini jadi kurang elegan.  Saya jadi membayangkan kalau tiba-tiba hidung gatal lalu kompasianer bersin. Lucu kali ya.  Ketiga, kalau kompasianernya makan atau minum. Ya ampun... hehe.. walaupun di rumah sendiri tapi ini kan lagi masuk tipi . Keempat, saya suka memperhatikan penampakan para blogger ini. Pencahayaan yang baik akan menghasilkan gambar yang terang dan kompasianernya "nampak", ga gelap. Pada episode pertama, "Pak Nur terbit" di tipi saya begitu gelapnya. Karena saya menontonnya tidak dari awal, saya hanya menduga-duga saja sebelumnya... "pasti ini Pak Nur", berhubung saya kenal, kalau saya ga kenal ya agak susah menduganya. Entah karena kurang cahaya atau tipi saya aja yang burem .

Kelima, saya suka membandingkan setiap jawaban dari para kompasianer. Terlihat memang sambung nggaknya jawaban para blogger. Benar menurut Mas Pepih bahwasanya si kompasianer ditantang tidak hanya mampu menulis namun juga mampu mengutarakan pendapat dan mempertahankan pendapatnya secanggih tulisannya. Yahh.. satu ini memang disayangkan : Hilangnya Freez di harian Kompas. Pasalnya, Freez bisa saya bawa sebagai bahan penilaian untuk naik golongan, kalau Kompasiana TV kan tidak...

Keenam, saya juga memperhatikan essensi dari perbincangan, sambil saya membayangkan juga para kompasianer yang juga kompeten untuk tampil malam itu sesuai dengan genre tulisan yang sering ditampilkan kompasiner. Untuk pendidikan misalnya, saya menduga Omjay akan ikut serta, untuk kesehatan saya menduga Dr. Posma akan dihadirkan atau Dr. Andri misalnya. Maka dari itu.. tulisan Anda mencerminkan siapa Anda.

Lalu, ketujuh, walaupun saya tidak ingin menuliskan pada awalnya, namun menurut saya, bintangnya Kompasiana TV masih dipegang oleh Cindy sang moderator.  Cindy begitu terampil memandu acara, sehingga semua kelemahan dan kekurangan yang hadir, baik  itu penampilan para blogger, pencahayaan, materi tanya jawab dan sebagainya bisa dihandle dengan baik oleh si cantik ini. Istilahnya lainnya, Cindy buat saya berhasil memalingkan perhatian dari kekurangan-kekurangan tadi. Namun Cindypun harus belajar dari banyak kejadian di perbincangan-perbincangan ini agar keseluruhan acara dari awal sampai akhir tidak janggal. Semisal, saya jadi aneh, ketika membicarakan BPJS, Cindy bertanya kepada pak Rahmad Agus Koto, perihal kepemilikan kartu BPJS, dan ternyata Pak Rahmad belum membuat  kartu tersebut. Aih..., kata teman saya : "Gimana sih ?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline