Lihat ke Halaman Asli

Siti Maryam Nurhasanah

Guru Penggerak SMPN 2 Bojong Kabupaten Purwakarta

Mampukah Coaching Mengembangkan Kompetensi Guru Pada Pendidikan Guru Penggerak ?

Diperbarui: 23 April 2024   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PI-1 di SDN 1 Pasanggrahan-Foto Bersama CGP-Kepala Sekolah-PP

Diskusi Bersama Kepala Sekolah

Proses Coaching

Refleksi Kegiatan PI-1

Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan hal yang tidak asing bagi guru-guru di Indonesia saat ini. Penulis merupakan Pengajar Praktik (PP) yang sedang aktif bertugas pada PGP Angkatan 10. Minggu ini terjadwal sebagai kegiatan Pendampingan Individu (PI) yang dilakukan oleh PP terhadap CGP di sekolah tempat CGP bertugas. PI di desain dalam bentuk coaching dan mentoring untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran saat daring dengan Fasilitator dan Lokakarya dengan PP. Sehingga diharapkan mampu mengembangkan diri CGP dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi dan kolaborasi. Tujuan PI lainnya yaitu membantu CGP dalam mengembangkan kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik, juga mampu merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan melibatkan orang tua. PI ini dilakukan satu bulan sekali dengan durasi waktu 4 jam pelajaran

Selasa, 23 April 2024 bertempat di SDN 1 Pasanggrahan Kecamatan Tegalwaru Kab. Purwakarta, Lukman Fauzie Akhmad (Guru SDN 1 Pasanggrahan) adalah CGP yang pertama dikunjungi oleh PP. Siti Maryam Nurhasanah (Guru SMPN 2 Bojong). PI ini mendiskusikan sejauh mana perkembangan pembelajaran Daring CGP selama satu bulan terakhir, kemudian menanyakan kendala atau hambatan yang di alami selama pembelajaran daring. Berdasarkan hasil diskusi PP menemukan hambatan yang dialami CGP yaitu Jaringan Internet. Hal itu memang dialami sendiri oleh PP ketika datang ke sekolah CGP dengan lokasi sekolah CGP di lereng gunung yang lumayan terisolir dengan rute jalanan yang rusak dan rawan sekali terjadi longsor. Namun hal itu teratasi karena sekolah sudah memasang WIFI i-Conet yang terhubung jika ada jaringan listrik. jika listrik mati maka sinyal internet pun tidak ada.

Selain hal itu PP menanyakan penerapan pembelajaran apa yang telah dilakukan di kelas yang telah sesuai dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Ternyata CGP sudah melakukan pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan yaitu dengan mangajak siswa belajar di alam sekitar lereng gunung untuk melakukan olahraga jalan santai (hiking). Kegiatan ini sudah CGP lakukan dengan melibatkan rekan guru (walikelas) serta masyarakat sekitar agar siswa merasa aman selama melakukan kegiatan serta menghindari resiko-resiko yang mungkin terjadi selama di alam.

Dalam hal pengerjaan Portofolio digital, CGP masih kesulitan dalam mengisi konten apa yang akan di input dalam portofolio untuk itu PP memandu untuk melengkapi portofolio digital tersebut. Sementara itu dalam hal rencana pengembangan diri dalam kompetensi guru penggerak, CGP ingin meningkatkan kompetensinya dalam hal Kepemimpinan Managemen Sekolah. CGP akan melakukan komunikasi yang lebih intens lagi terhadap guru-guru dan kepala sekolah agar dapat lebih berkontribusi dalam menentukan program sekolah yang berdampak pada murid. Kegiatan Coaching menghasilkan kesimpulan bahwa secara umum CGP tidak terkendala hal yang sulit. 

Proses berlangsung dengan sangat baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan serta menghasilkan solusi yang muncul dari CGP itu sendiri sehingga PP tidak perlu memberikan tambahan waktu saat sesi coaching berlangsung. Proses coaching di PI-1 ini sudah selesai karena CGP berhasil tergali kemampuannya terutama dalam hal kemampuan resiliensi diri yaitu menyelesaikan masalah dan bertahan ketika menemukan suatu kesulitan ataupun kegagalan. Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah mengoptimalkan kemampuan managemen diri CGP misalnya pengaturan jadwal pengerjaan tugas CGP yang berbenturan dengan kegiatan lain di sekolah agar dapat menyelesaikan tugas PGP tepat waktu.

Kedepannya CGP perlu mendapatkan coaching kembali dari PP jika menemukan tantangan baru selama PGP satu bulan ke depan serta motivasi agar terus bersemangat menjalankan perannya sebagai CGP.  Dukungan rekan guru dan Kepala Sekolah sangat diperlukan oleh CGP, untuk itu PP sudah berkomunikasi dengan Kepala Sekolah agar terus mendukung kegiatan CGP dengan baik sesuai dengan kesepakatan awal saat Lokakarya 0. 

Berdasarkan pantauan, CGP telah mengalami perkembangan dalam hal kemampuan berkomunikasi aktif serta rasa percaya diri karena melalui PGP ini CGP dituntut untuk mampu berkomunikasi mengutarakan pendapat oleh PP dan Fasilitator. Bukti karya yang telah dihasilkan CGP tergolong baik, hal itu dapat dilihat dari produk karya yang sudah di upload di LMS serta Portofolio digital. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline