Lihat ke Halaman Asli

SITI MARYAMAH

UIN khas Jember

Teori Belajar Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Diperbarui: 13 Juni 2024   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Definisi Teori Sibernetik


Sibernetik adalah konsep yang berkaitan dengan sistem kontrol dan komunikasi dengan umpan balik, berasal dari kata "cybernetic" yang merujuk pada pilot atau pengendali dalam bahasa Yunani.

Noebert Wiener, seorang ahli matematika, memperkenalkan istilah ini pada tahun 1947, menggambarkan sibernetika sebagai ilmu teori tentang kendali dan komunikasi, baik dalam konteks mesin maupun manusia. Teori ini awalnya berfokus pada komunikasi antara manusia dan mesin, kemudian diperluas untuk memahami masyarakat melalui studi pesan dan fasilitas komunikasi.

Prinsip sibernetik melibatkan pengendalian perilaku melalui umpan balik, dengan tujuan menjaga keadaan yang diinginkan. Saat ini, sibernetik dipandang sebagai paradigma untuk memahami dan merancang berbagai sistem kompleks, dengan aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk fisika, teknologi, biologi, dan sosial. Dalam konteks pembelajaran, teori sibernetik menekankan pentingnya pengolahan informasi dan sistem informasi yang memengaruhi proses belajar, serta mempertimbangkan peran guru dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Teori ini menyoroti bahwa setiap individu belajar secara unik, dipengaruhi oleh sistem informasi yang mereka terima, dan bahwa proses pembelajaran melibatkan pemrosesan informasi lebih dari sekadar hasil akhirnya.

Tujuan Belajar Menurut Aliran Sibernetik

Menurut aliran sibernetik, tujuan belajar mencakup beberapa aspek kunci.

Pertama, meningkatkan pemahaman tentang sistem dan proses yang terlibat dalam mencapai tujuan, dengan fokus pada konsep dasar sibernertik seperti umpan balik, kontrol, adaptasi, dan hubungan antara bagian dan keseluruhan sistem.

Kedua, mengembangkan keterampilan untuk menggunakan umpan balik secara efektif untuk memperbaiki kinerja.

Ketiga, memperkuat kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan atau situasi melalui fleksibilitas, kepekaan, dan evaluasi strategi yang efektif.

Keempat, meningkatkan kemampuan dalam merancang, mengelola, dan mengoptimalkan sistem untuk mencapai hasil yang diinginkan, dengan mempertimbangkan faktor kinerja, efisiensi sumber daya, dan identifikasi area yang dapat dioptimalkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline