Lihat ke Halaman Asli

SITI MARLINA

TARIAN TRADISIONAL WARISAN BUDAYA

Tarian Tradisional Warisan Budaya

Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Siti Marlina

Dosen Pengampu : Cahyo Wahyu Darmawan, S. pd., M.pd

OPINI- Seni tari adalah kesenian yang memadukan gerak tubuh yang berirama dengan musik untuk mengekspresikan perasaan, pesan, atau pikiran. Seni tari dapat dilakukan secara individu, berpasangan, berkelompok, atau kolosal. Tari tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Tari tradisional menjadi cermin identitas budaya yang kaya dan beraneka ragam. salah satunya adalah tari Tradisonal Khas dari Kalimantan Tengah yaitu Tari Mandau. Tari Mandau adalah tarian tradisional Suku Dayak yang menggambarkan semangat juang dan kepahlawanan masyarakat Dayak dalam membela tanah air, harkat, dan martabat mereka. Tari mandau biasa dibawakan oleh laki-laki maupun perempuan. Tari ini menggambarkan semangat juang prajurit Dayak dalam membela tanah air, harkat, dan martabat mereka. Tapi, banyak juga yang berpendapat amanat yang terkandung dalam tari mandau adalah keperkasaan pria dalam mengarungi kehidupan.

Saat pertunjukan, tari mandau diiringi alunan musik menghentak dan bersemangat yang berasal dari gendang dan garantung. Garantung merupakan alat musik tradisional Suku Dayak yang umumnya terbuat dari logam. Bentuk garantung menyerupai gamelan Jawa. Konon, alat musik tradisional ini diturunkan langsung dari khayangan sebagai salah satu alat komunikasi kepada para leluhur.Suara yang dihasilkan garantung inilah yang menjadikan aura pertunjukan tari mandau lebih dirasakan oleh penonton. Penonton pun ikut larut dalam atmosfer semangat para prajurit Dayak. Lebih dari sekadar tontonan saja. Tetapi, tari mandau juga mengandung unsur teatrikal. Perpaduan musik, kostum, dan gerak tari yang ciamik membuat penonton tidak bosan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline