Tegal (10/8/2023) - Setiap rumah pasti menghasilkan sampah sisa-sisa sayuran atau buah-buahan setiap harinya dan sampah tersebut langsung dibuang saja. Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023 membuat pelatihan untuk pembuatan eco-enzyme kepada Ibu-ibu PKK Desa Kertasari, Siti Mardiyatuz Zumaroh dari jurusan Teknik Lingkungan angkatan 2020 Universitas Diponegoro memberikan sosialisasi terkait langkah-langkah pembuatan cairan serbaguna eco-enzyme dari limbah organik pada hari Sabtu (5/8). Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengurangi limbah organik rumah tangga yang dibuang dengan cara memanfaatkannya kembali menjadi cairan yang dapat berguna untuk banyak manfaat. Pelaksanaan sosialisasi tersebut di Balai Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal."Karena setiap harinya saya dan ibu-ibu lain pasti membeli sayuran atau buah-buahan dan sampahnya langsung dibuang agar tidak bau, tetapi ternyata dapat diubah menjadi cairan yang sangat bermanfaat bagi kegiatan rumah tangga dan sangat mudah dalam pembuatan dan penggunaannya" ucap Ibu Ade Apriani, selaku Ketua Ibu-ibu PKK Desa Kertasari .
Eco-enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah - buahan dan sayuran, gula merah, dan air. Manfaat dari eco-enzyme antara lain sebagai pupuk organik tanaman, cairan pembersih, cairan penangkal serangga, dan pestisida ramah lingkungan. Eco-enzyme ini sudah beberapa kali diteliti oleh banyak masyarakat dan terdapat beberapa syarat yang mana eco-enzyme dapat dikatakan berhasil, seperti memiliki aroma yang segar dan asam, warna kecoklatan atau keemasan, dan kejernihan yang baik, tanpa partikel- partikel melayang atau endapan.
Saat sedang pelatihan, dibagikan leaflet yang berisi langkah- langkah pembuatan kepada ibu - ibu PKK. Jika ingin membuat eco-enzyme membutuhkan beberapa bahan seperti air, gula merah, dan sisa sayuran atau buah-buahan. Perbandingan setiap bahan adalah 10 L air : 3 kg gula merah : 1 kg sisa sayuran atau buah-buahan. Pertama-tama perlu menyiapkan wadah tertutup yang telah diisi 60% dari ukuran wadah, kemudian perlu dipastikan bahwa perbandingan bahan dipastikan tepat. Kedua masukan gula merah yang telah dihaluskan ke dalam wadah yang telah berisi air tersebut. Selanjutnya, masukan sisa sayur yang telah dicacah. Kemudian tutup rapat wadah tersebut dalam suhu ruang, dan untuk seminggu pertama setiap harinya perlu dibuka tutup eco-enzyme tersebut dan setelah itu dibuka 2-3 hari sekali dan tunggu hingga 3 bulan atau 90 hari. Setelah 3 bulan, sisa sayuran atau buah-buahan tersebut dapat disaring dan dibuang, sehingga eco-enzyme siap digunakan.
Penulis : Siti Mardiyatuz Zumaroh
DPL : Slamet Suharto, S.Pi., M.Si.
Lokasi KKN : Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H