Lihat ke Halaman Asli

siti mardhotilah

Seorang mahasiswa

Ketimpangan Pendidikan di Lingkungan Tetangga Desa Agom, Lampung Selatan

Diperbarui: 4 Maret 2022   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendidikan adalah unsur terpenting dalam membentuk karakter SDM baik di perkotaan ataupun di pedasaan. Bahkan sudah sering di katakana bahwa Pendidikan adalah satu – satunya mata tombak pemutus rantai kemiskinan dalam suatu keluarga. Di pedasann Pendidikan belum menjadi suatu prioritas bagi banyak keluarga. Menurut masyarakat desa yang terpenting adalah bagaiamana mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya untuk hari ini dan hari esok.

Apapun keadaaannya Pendidikan tetap menjadi hal yang penting. Adanya cara pandang  masyarakat terhadap Pendidikan yang beragam membuat beragam pula cara mereka menyikapinya. Di sadarai atau tidak hal ini membuat tatanan masyarakat menjadi timpang. Ketimpangan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidak seimbangan. Hal ini jika terjadi di masyarakat akan menjadi beragam ketimpangan baik sosial, ekonomi atau yang lainnya.

Di desa Agom permasalahan Pendidikan tidak begitu menjadi persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, namun hal ini cukup memberi kesan adanya ketimpangan. Hal ini terlihat dari aspek – aspek kehidupan seperti ekonomi, akses Pendidikan, akses sosial dan sebagainya.

1. Aspek Ekonomi

Dalam hal ekonomi secara kasat mata tidak begitu kentara, hal ini di karenakan masyarakat di lingkungan ini hidup sebagai petani bahkan beberapa ada yang memiliki sawah luas di daerah tersebut. Namun, hal ini tetap memberikan sebuah perbedaan. Seperti keluarga dengan Pendidikan yang tinggi memiliki perekonomian yang lebih maju di banding tetangganya yang berpendidikan hanya sampai bangku SMA. Bentuk rumah beserta fasilitas – fasilitasnya dan kendaraan yang di miliki oleh keluarga yang berpendidikan lebih beragam. Sedangkan keluarga yang Pendidikannya hanya sampai bangku SMA harus puas dengan rumah sederhana dan sebuah sepeda motor yang mereka beli dengan hasil kredit bahkan dengan bunga kredit yang tidak kecil.

2.Kesempatan Belajar

Keluarga dengan latar belakang Pendidikan yang lebih baik memiliki kesempaan menuntut ilmu lebih jauh. Jika mayoritas masyarakat desa memiliki anak sekolah dengan lulusan SMA paling tinggi, maka keluarga ini memiliki pemikiran tersendiri. Kesadaran akan pentingnya Pendidikan bagi masyarkat desa sangat kecil. Hal ini lah yang membuat anak – anak usia sekolah tidak memiliki peluang besar untuk melanjutkan sekolahnya hingga ke bangku kuliah. Selain enggan untuk memikirkan Pendidikan lebih jauh mereka juga enggan repot dengan biaya yang harus terus menerus di keluarkan. Sedangkan keluarga dengan Pendidikan yang baik telah menyadari bahwa Pendidikan bisa menjadi bekal anak – anak mereka di masa yang akan datang.

3. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana pembelajaran. Prasarana meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah dan berbagai media pembelajaran yang lain. Semakin tinggi Pendidikan sebuah keluarga maka akan semakin membuka peluang untuk bisa mendapatkan fasilitas Pendidikan yang lebih baik. Ketika Pendidikan baik maka akan menunjang ekonomi menjadi lebih baik, sehingga keluarga dengan ekonomi tinggi akan memperoleh fasilitasyang tinggi juga. Anak – anak dengan ekonomi rendah hanya bisa bersekolah di sekolah swasta yang terdapat di desa tersebut. Dari fasilitas jelas sangat jauh berbeda dengan sekolah negeri yang ada di kota.

Tiga hal di atas adalah hasil analisis ketimpangan yang di lihat dari segi Pendidikan. Masyarakat di desa Agom. Keluarga dengan Pendidikan yang baik memiliki perekonomian yang juga baik. Namun, tidak menutup kemungkinan keluarga dengan Pendidikan yang kurang juga memiliki ekonomi yang baik, hal ini di karenakan masyarakat desa memiliki tanah dan sawah yang luas. Sawah yang luas tidak bisa di manfaatkan dengan baik karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline