Proses Morfologis: Akronomisasi

Proses Morfologis adalah proses pembentukan, perubahan kata yang meliputi afiksasi (penambahan imbuhan), Reduplikasi (pengulangan kata baik sebagian ataupun seluruhnya), akronim (penyingkatan atau pemendekan kata), konversi (perubahan kelas kata).

Disini saya akan membahas salah satu dari proses morfologis, yaitu akronomisasi. Apa sih akronomisasi itu?

akronimisasi adalah proses pembentukan sebuah kata dengan cara menyingkat sebuah konsep yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari sebuah kata. Proses ini menghasilkan sebuah kata yang disebut akronim. Akronim juga adalah sebuah singkatan, namun yang diperlukan sebagai sebuah kata atau sebuah butir leksikal (Chaer, 2008:236-237).

Ada banyak sekali contoh dari akronomisasi itu sendiri. Contoh yang menarik menurut saya, yaitu akronomisasi pada menu makanan dan nama nama makanan. Di indonesia sendiri ada banyak sekali makanan yang nama nya menggunakan akronomisasi.
Berikut beberapa nama makanan indonesia yang menggunakan akronomisasi :
1. Perkedel => Persatuan kentang dan telur
2. Putu => Pencari uang tenaga uap
3. Colenak => Dicocol enak
4. Batagor => Bakso tahu goreng
5. Cireng => Aci digoreng
6. Cuanki => Cari uang jalan kaki
7. Cilok => Aci dicolok
8. Gehu => Toge tahu
9. Ketoprak => Ketupat dan toge digeprak
10. Comro => Oncom di jero
11. Misro => Amis di jero
12. Nasgor => Nasi goreng
13. Basreng => Bakso goreng

Fungsi dari akronim sendiri yaitu dapat menghemat nama atau istilah, dengan penghematan nama atau istilah dengan akronimisasi maka dapat memudahkan kita dalam menghafal pelajaran, akronomisasi juga berfungsi sebagai semboyan, dan dapat berfungsi sebagai media humor yang bertujuan untuk humor.

Akronomisasi pada nama makanan diatas dapat berfungsi sebagai pengehematan nama, sehingga mudah untuk disebut dan diingat.

Itu sedikit penjelasan tentang akronomisasi. Semoga bermanfaat.

Mata kuliah : Morfologi

Dosen pengampu : Dwi Septiani