Lihat ke Halaman Asli

"Automatic Thought", Pikiran Sesaat yang Membuat Sesat

Diperbarui: 27 April 2022   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: istockphoto

"You will never be free until you free yourself from the prison of your own false thoughts" -Anonymous-

Pernah gak kamu tiba-tiba ngeliat temenmu berbisik ria sambil sesekali nglirik ke arahmu? Trus apa yang kamu pikirkan saat itu? Aku yakin kamu pasti bakal mikir "Pasti mereka lagi ngomongin aku? Memangnya ada yang salah denganku? Aku kenapa ya? Atau apa yang mereka omongin tentangku??"

Hati kita pasti akan berbicara dengan sendirinya. Otak akan berusaha mencuri dengar ditambah pikiran mulai tak karuan. Pertanyaan-pertanyaan tadi secara otomatis mulai antri untuk hadir di aula otak kita. Mereka menuntut suatu jawaban atas ketidakpastian yang kita sendiri tidak tau kebenarannya. 

Hanya karena perilaku temenmu tadi memancing munculnya pikiran negatif yang siap unjuk rasa. Pasti kita semua pernah mengalami hal ini. Jika ada sedikit saja pemicu, otak langsung merespon dengan komen negatif. 

Nahh, dari permasalahan diatas aku akan ngebahas tentang Automatic thought. Siapa tau kamu saat ini sedang mengalami hal ini. Dan siapa tau dengan kamu membaca tulisan ini kamu menemukan cara untuk mengatasi permasalahan yang kamu alami. Untuk itu, yokk simak sampai akhir! 

Automatic thought berarti pikiran otomatis. Dan setiap individu pasti memiliki pikiran otomatis. Maksudnya, pikiran bawah sadar yang tiba-tiba muncul dengan sendirinya dan dapat memengaruhi perasaan dan tingkah laku seseorang. 

Sifat automatic thought ini sangatlah unik. Ibarat sebuah koin yang dilemparkan, automatic thought memiliki dua sisi yang sama memiliki kesempatan memunculkan sisi A atau B.  

Automatic thought dapat mengarah pada pikiran positif yaitu positive thoughts. Pada pikiran positif lebih mengarah untuk menjadikan orang yang memiliki sikap realistis, objektif, produktif, dan solutif. 

Selain sisi positive thoughts, automatic thought juga mengarah pada negative thoughts. Pikiran negatif akan membuat individu bersikap tidak realistis, mengalami kesalahan berpikir, pikiran menyalahkan diri dan kesalahan asumsi. Seperti ketika kita tadi menyangka-nyangka tentang bisikan teman-teman. 

Nahh, automatic thought berperan dalam menduga kejadian tersebut. Automatic thought positif akan berkata "mereka pasti sedang ngomongin aku yang tadi mendapatkan penghargaan". Namun, automatic thought negatif akan berontak dan bertanya-tanya "mengapa dia melihatku? Mengapa mereka berbisik-bisik? Apakah ada yang salah denganku?".

Automatic thought ini sebenarnya lebih cenderung pada pikiran negatif yang bersifat awfulze atau melebih-lebihkan. Ibaratnya gini, pikiran positif dan negatif lagi kompetisi untuk menarik perhatian automatic thought

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline